Monday, February 16, 2015

Lingkungan Hijau Bagi Generasi Mendatang

Lingkungan Hijau Bagi Generasi Mendatang

Menyoal lingkungan memang tidak pernah habis untuk dibahas karena keberadaan lingkungan sangat erat kaitannya dengan manusia. Dari itu mengkaji keberadaan lingkungan memang sesuatu yang urgen guna menyelamatkan lingkungan untuk tetap hijau dan tertata dengan baik karena akan dinikmati oleh generasi mendatang nantinya.

Lingkungan yang sekarang sudah dikatakan mengalami kerusakan yang fatal hampir disegala bagian terutama hutan dan lautan. Dahulunya dibelahan dunia ini tidak ada yang tidak ditumbuhi oleh pepohonan yang rimbun sehingga dapat dimanfaatkan oleh setiap makhluk baik manusia dan juga binatang. Tetapi kini hutan-hutan telah banyak terbabat habis akibat kerakusan yang tidak terkendali mengakibatkan kerugian ditanggung oleh orang-orang yang tidak pernah merusak hutan. Sedari itu juga para binatang dari berbagai spesies juga kehilangan rumahnya yakni hutan sehingga populasi mereka semakin terancam punah. Karena itu satu pertanyaan yang perlu untuk dilontarkan ialah bagaimana nasib generasi mendatang dengan lingkungannya?

Lingkungan yang rusak sekarang ini apabila tidak mendapatkan perhatian dari berbagai pihak terutama pemerintah untuk memperbaikinya maka diwaktu berikutnya bencana alam bisa saja terjadi dan menimpa siapa saja sehingga mengakibatkan kerugian yang besar. Sehingga tergeraknya hati pemerintah dengan serius memperbaiki lingkungan mulai dari yang kecil seperti sampah maka perbaikan lingkungan yang berskala besar seperti hutan bisa terselamatkan dan mampu dimanfaatkan oleh semua orang dalam kehidupannya. Inilah yang menjadi persoalan bagi lingkungan kita yang memburuk dewasa ini sehingga perlu penanganan untuk mencegah berbagai hal yang bisa timbul yang merugikan siapapun di masa mendatang.

Habisnya hutan, punahnya berbagai spesies satwa, terkurasnya habis tambang di perut bumi, dan menyebarnya pencemaran di laut adalah proplema yang kita hadapi di waktu sekarang ini dan butuh sebuah penyelesaian yang mendasar untuk memperbaikinya. Terjadinya kerusakan lingkungan yang parah tersebut lebih disebabkan oleh kita sendiri dengan tidak mempedulikan dampak kedepannya bagaimana sehingga begitu mudah untuk merusak hutan, mencemari laut dengan sampah dan minyak, memburu satwa sampai yang masih baru lahir, dan menguras habis hasil tambang. Dan yang menanggung dampak buruknya dikedepannya ialah generasi mendatang.

Nasib generasi mendatang.
Generasi mendatang yang paling terasa menanggung beban yang diperbuat orang-orang sekarang yang merusak lingkungan dengan beban yang ditanggung itu ialah memperbaiki kembali lingkungan yang rusak, bertebarannya berbagai macam penyakit, sulitnya memenuhi kebutuhan hidup, dan udara yang dihirup tidak lagi bersih. Itulah semua kemungkinan yang harus ditanggung oleh generasi mendatang bila lingkungannya telah rusak di waktu sekarang.

Bagi generasi yang ada sekarang ini merupakan generasi yang menjadi kunci untuk menyelamatkan lingkungan agar kembali asri dan hijau. Dengan berperan aktifnya semua orang untuk menyelamatkan lingkungannya dari mulai yang kecil saja yakni membuang sampah pada tempatnya maka itu satu langkah awal untuk merawat alam kita. Terlaksananya langkah kecil tersebut dengan diterapkan oleh semua orang dalam kesehariannya merupakan satu pencapaian upaya untuk menyelamatkan lingkungan ini agar tidak semakin parah. Sehingga hadirnya kesadaran pada setiap manusia akan pentingnya lingkungan yang hijau mampu untuk mereboisasi hutan yang sudah gundul secara besar-besaran dan tidak lagi merusak laut hanya sekedar untuk mengambil ikan. Didukung majunya teknologi dewasa ini yang menghuni semua negara di belahan bumi sejatinya dapat dimanfaatkan untuk menyelamatkan lingkungan agar kembali hijau. Pemanfaatan teknologi dalam upaya memperbaiki lingkungan dapat dengan mengolah sampah sehingga cepat terurainya ataupun di daur ulang kembali sehingga terbentuknya efisensi dari penggunaan bahan dasarnnya yang diambil dari perut bumi. Manfaat lainnya yang bisa dilakukan dari penggunaan teknologi untuk lingkungan ialah memperbanyak tunas pohon baru dan menyediakan alam buatan untuk binatang. Disamping itu teknologi juga bisa diterapkan untuk menyelamatkan biodata laut seperti batu karang, ikan, penyu, dan rumput laut.

Bangkitnya kesadaran generasi sekarang yang peduli terhadap lingkungan dengan tidak lagi membuang sampah sembarangan dan menebang pohon sesuka hati serta tidak lagi merusak biota laut maka lingkungan hijau yang dibangun oleh generasi sekarang ini dapat dinikmati seutuhnya oleh generasi mendatang. Sehingga manfaat yang bisa dipetik tidak hanya terjadi dimasa sekarang tetapi juga dimasa depan.

Dari itu generasi mendatangpun mengerti bahwa lingkungan hijau yang dinikmatinya tidaklah diperoleh dengan mudah tetapi dengan kerja keras yang penuh rasa tanggung jawab yang dilakukan oleh orang-orang digenarasi terdahulu. Sehingga kesimpulan yang ditarik penulis ialah warisilah alam yang hijau bagi generasi mendatang.

Oleh: Satria Dwi Saputro
Menumbuhkan Rasa Malu Melihat Lingkungan Yang Kotor

Menumbuhkan Rasa Malu Melihat Lingkungan Yang Kotor

Ada sebuah pepatah lama yang berbunyi: “Kebersihan itu Pangkal Kesehatan”. Pepatah tersebut menyampaikan pesan kepada semuanya agar dapat hidup bersih sebab penyakit tidak akan pernah berani menyerang. Bersih yang dimaksud tidak hanya ditujukan untuk selalu pandai menjaga kebersihan diri saja tetapi juga harus pandai menjaga lingkungan agar tidak ikut-ikutan kotor atau tercemar.

Lingkungan bagi manusia adalah satu kesatuan yang tak dapat terpisahkan satu sama lain. Sebab manusia yang hidup dalam tatanan sosial pasti mempunyai lingkungan yang menjadi penyokong mereka dapat hidup tentram dan jauh dari masalah. Jikalau lingkungan tempat para manusia dihinggapi oleh berbagai masalah seperti banyaknya orang-orang yang dengan mudahnya membuang sampah sembarangan di sungai, selokan, dan tepi jalan. Yakinnya lingkungan tersebut tidak lagi dapat membuat nyaman orang-orang yang tinggal disitu karena lingkungan yang tercemar tersebut telah mendatangkan masalah seperti bau dari sampah, sungai yang kotor, banyaknya nyamuk, dan banjir yang kesemua itu tidak diinginkan oleh siapapun menimpanya. Maka dari itu menumbuhkan rasa malu dapat menjadi solusi bagi semuanya kembali menata lingkungannya agar kembali asri dan nyaman untuk di tinggali.

Rasa malu adalah suatu sifat yang seharusnya wajib dimiliki dan diterapkan oleh semua orang. Banyaknya orang yang mempunyai rasa malu menjadikan setiap tindakannya penuh dengan kehati-hatian dan mengikuti norma yang berlaku. Ramainya orang-orang yang hidup dalam kesemerautan dengan merusak lingkungannya adalah bagian dari kumpulan orang-orang yang tidak lagi mempunyai rasa malu melihat lingkungannya menjadi rusak. Sehingga akibatnya akan merugikan siapa saja yang tinggal dalam lingkungan yang rusak tersebut.

Memudarnya sikap rasa malu bagi sebagian dari orang-orang memang sudah sangat jelas di saat ini. Terinspirasi dari apa yang pernah penulis alami melihat orang-orang yang tinggal di lingkungan tempat saya melakukan aktivitas yang di antara dari mereka begitu mudahnya meletakkan sampah makanan dan minumannya begitu saja di jalanan dan dibuang ke selokan. Padahal belum tentu tumpukan sampah yang diletakkan disembarang tempat tersebut akan diangkut oleh para petugas kebersihan lingkungan kota. Yang akibatnya lambat laun sampah tersebut akan mendatangkan penyakit yang berupa aroma tidak sedap yang dihirup oleh orang-orang yang melintasi area tumpukan sampah tersebut.

Hal ini tentunya bisa menjadi kebiasaan buruk yang dapat dengan mudah dilakukan siapapun tanpa ada rasa bersalah mengotori lingkungannya karena merasa sudah prilaku tersebut lumrah terjadi di masyarakat. Menyadari ini kembali mendidik dan memberikan pengajaran kepada para masyarakat dengan memberikan penyuluhan tentang akibat buruk yang terjadi jika lingkungan tercemar. Dan juga peran berbagai civitas akademisi seperti sekolah dan kampus mempunyai dampak yang cukup besar untuk dapat memberikan contoh kepada para siswa dan juga mahasiswa dalam berbagai kegiatan belajar memberikan wawasan untuk menyayangi lingkungan dan menanamkan rasa malu kalau merusak lingkungan. Dapat menyadari ini diterima atau tidak dampak yang diterima sangat besar pengaruhnya bagi masyarakat yang akhirnya tak lagi kita melihat ada orang-orang yang membuang sampah di sungai, selokan, dan pinggiran jalan. Tak lagi kita melihat orang-orang yang tak acuh terhadap lingkungannya dan kita akan sering melihat semua orang malu untuk mencemari lingkungannya.

Hal ini sangat perlu untuk dikaji oleh siapapun mengenai rasa malu yang wajib dijalankan dalam berkehidupan bermasyarakat. Kebiasaan yang berlaku di tengah-tengah masyarakat dapat menjadi adat yang mengakar kuat sulit untuk dilepaskan. Jika kebiasaan tersebut adalah kebiasaan baik dengan contoh kecilnya adanya sikap gotong royong dan rasa untuk menjaga di masyarakatnya, tentunya lingkungannya akan selalu asri dan jauh dari kata “tercemar”. Sebaliknya, bila pemimpin tidak memberikan contoh untuk menggalakkan gotong royong dan tak peduli dengan lingkungannya. Hasilnya masyarakat yang dipimpinnya juga akan bersifat acuh tak acuh terhadap lingkungan mereka dari itu tidak akan mempunyai rasa malu untuk membuang sampah tidak pada tempatnya.

Kita tentu menyadari bahwa mengajak orang lain untuk mempunyai rasa malu agar tidak merusak lingkungan memang sangat sulit. Tapi dapat dengan mudah dilakukan jikalau diri kita sendiri yang mempraktekkannya langsung dalam aktivitas kehidupan kita. Ini tentunya dapat menjadi contoh bagi para teman-teman, tetangga, dan orang-orang yang selalu melihat kita yang sudah menumbuhkan rasa malu melihat lingkungan yang tercemar.  Dari timbulnya kesadaran terhadap diri sendiri menjadi sangat efektif untuk mengkampanyekan kepada orang-orang disekitar kita agar peduli dengan lingkungan dan malu melakukan hal-hal yang dapat merusak lingkungan. Sehingga apa efek dari lingkungan yang bersih memang benar-benar dapat dirasakan yaitu terhindar dari menyengatnya bau sampah di selokan, jauh dari penyakit, dan dapat menurunkan insensitas stres dari himpitan pekerjaan.

Sehingga dibagian akhir dari artikel ini, penulis mengajak semuanya agar dapat kembali merubah mindset berpikir untuk malu merusak dan mencemari lingkungannya. Karena apa yang ditanam oleh perbuatan kita pada akhirnya kita sendirilah yang akan menuainya dan merasakannya.

Oleh: Satria Dwi Saputro
(Penulis adalah Mahasiswa Jurusan Ekonomi Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, IAIN-SU)

Ekonomi Islam dalam Kajian Pengantar Mikro dan Makro

Judul               : Ekonomi Pengantar Mikro dan Makro Islam
Penulis            : Dr. M. Ridwan, MA, Isnaini Harahap, MA, dan Yusrizal, M.SI
Tahun Terbit   : Desember, 2013.
Penerbit           : Citapustaka Media.
Tebal buku      : 218 halaman.
Total Bab        : XIV Bab.

Ilmu ekonomi dalam sudut pandang konvensional diartikan sebagai suatu ilmu yang mengkaji tentang prilaku manusia dalam memenuhi kebutuhannya sehari-hari yang yang terkait dengan pemanfaatan berbagai sumber daya dan mengandung pilihan dalam penggunaannya. Sedangkan dalam kaca mata Islam, ilmu ekonomi Islam berpengertian sebagai suatu ilmu yang mengkaji tentang hidup manusia dan masalah-masalah ekonomi yang dihadapi yang disandarkan pada prinsip-prinsip syariat Islam. Ilmu ekonomi konvensional dan Islam mempunyai perbedaan yang cukup besar dimana untuk ekonomi konvensional cakupannya hanya sebatas pemenuhan kepuasan manusia tanpa melibatkan moral dan etika di dalamnya serta konteksnya hanya terbatas pada kegiatan yang terjadi di dunia saja. Sedangkan dalam ekonomi Islam peran akhlak sangat mempengaruhi bagaimana manusia dalam memenuhi kebutuhannya sehingga orientasinya tidak hanya terpaku pada dunia semata melainkan dampaknya akan terbawa sampai ke akhirat.
Sampul Buku Ekonomi Pengantar Mikro & Makro Islam
Paragraf pertama di atas adalah cuplikan dari buku Ekonomi Pengantar Mikro dan Makro Islam yang ditulis oleh M. Ridwan, Isnaini Harahap, dan Yusrizal. Buku yang diterbitkan oleh Citapustaka Media ini menghadirkan kajian mengenai ekonomi Islam yang dibahas dari sudut pandang mikro dan makronya disertai perbandingan dengan ekonomi konvensional. Sendi-sendi nilai ke Islaman yang terkandung dalam buku ini sangat kental sekali dimana ekonomi yang dipaparkan dengan kajian tematik juga disandarkan pada dalil-dalil Al-qur’an dan Al-Sunah yang bisa dijumpai pada setiap babnya. Dan para penulis juga mencantumkan berbagai pendapat dari tokoh-tokoh ekonomi Islam yang berasal dari zaman klasik sampai kontemporer untuk menguatkan kajian ekonomi Islam yang tertulis di buku ini.

Disamping itu para penulis dalam buku ini memaparkan konteksti dari ekonomi Islam yang melibatkan berbagai instrumen seperti zakat, sedekah, dan infak sebagai cara untuk mempengaruhi tingkat pendapatan dan pengeluaran baik secara perkapita dan agregat. Buku Ekonomi Pengantar Mikro dan Makro Islam ini menuliskan pembahasan mengenai ekonomi Islam secara mikro dan makro dibagi atas dua pembahasan. Yang mana pada bagian pertama kajian ekonomi mikro Islam yang dikaji dengan menghantarkan enam bab yang mencakup dengan pembahasan dari sudut pandang Islam dan konvensional. Selanjutnya pada bab tujuh sampai dengan bab empat belas menyentuh pembahasan ekonomi makro Islam yang mengkaji secara komprehensif dan mendalam.

Hal yang menjadi kelebihan yang ditawarkan oleh para penulis dalam buku ini adalah kepadatan isi dari pembahasan di setiap babnya yang mana menuliskan kajian secara Islami dengan landasan dalil, ulasan dengan perhitungan matematik, menyajikan kurva dan grafik, dan disandarkan pada sumber-sumber dari berbagai buku yang akurat kebenarannya. Sehingga kehadiran buku ini sangat membantu bagi para mahasiswa terutama untuk mendalami kajian ekonomi Islam secara mikro dan makro.

Dan juga keberadaan dari buku Ekonomi Pengantar Mikro dan Makro Islam telah menjadi penunjang untuk kemajuan ekonomi Islam bagi perguran tinggi Islam di Indonesia. Dari itu, harapannya buku ini tidak hanya disentuh oleh para mahasiswa yang menimba ilmu ekonomi Islam tetapi juga bagi para praktisi, pengajar, dan tokoh ekonomi Islam juga harus membaca buku ini. Karena disamping untuk menambah pengetahuan ekonomi Islam dari sisi mikro dan makro juga dapat memberikan masukan yang membangun dalam perbaikan isi buku jikalau terdapat kekurangan. Sedari itu ditandaskan kembali bahwa buku Ekonomi Pengantar Mikro dan Makro Islam layak untuk dibaca oleh siapapun yang ingin mempelajari ekonomi Islam secara lebih mendalam.

(Peresensi adalah Satria Dwi Saputro, Mahasiswa Jurusan Ekonomi Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, IAIN-SU, dan Anggota Universal Islamic Economic (UIE) IAIN-SU).

Sunday, February 15, 2015

Pengaruh Polusi Udara Terhadap Kerusakan Lingkungan

Pengaruh Polusi Udara Terhadap Kerusakan Lingkungan

Lingkungan yang ditinggali oleh berbagai makhluk hidup seperti manusia, binatang, dan tumbuhan semestinya mempunyai kondisi ruang yang asri, hijau, dan penataan yang rapi terhadap pembangunan yang dilakukan oleh manusia. Sehingga ruang-ruang di lingkungan dapat ditinggali oleh semua makhluk hidup tanda ada gangguan ataupun keluhan. Tapi maraknya pembangunan dan kemajuan IPTEK oleh manusia terkadang dampaknya tidak hanya menghasilkan sesuatu yang positif tapi juga menghasilkan sesuatu yang dapat merusak lingkungan. Dan contohnya ialah polusi udara yang dihasilkan dari berbagai kendaraan bermotor dan mobil, asap pabrik, dan pembakaran hutan. Sehingga ini perlu mendapatkan perhatian agar  segera dibenahi dan mampu untuk mengurangi tingkat polusi udara yang ada di lingkungan.

Indonesia yang mengalami pembangunan besar-besaran sampai saat ini telah mampu memaksa masyarakatnya mempunyai kendaraan baik roda dua dan roda empat sehingga kota-kota disesaki dengan berbagai jenis kendaraan yang lalu lalang. Jumlah kendaraan yang ada di Indonesia untuk saat ini telah mencapai sekitar 104 juta unit kendaraan yang dicatat oleh Data Korps Lalu Lintas Kepolisian Negara Republik Indonesia dan angka tersebut mengalami kenaikan sebelas persen pada tahun sebelumnya yang hanya sekitar 97 juta unit kendaraan (Tribunnews.com/15/04/2014). Jumlah kendaraan yang sangat besar tersebut sebagian besar ada di daerah perkotaan besar seperti Jakarta, Medan, Surabaya, dan lainnya sehingga setiap unit kendaraan tersebut telah mengahasilkan asap yang mengandung karbon monoksida, nitrogen oksida, hidro karbon, timbal, dan sulfur oksida yang dapat merusak lingkungan dan kesehatan masyarakat.

Dampak buruk dari polusi udara yang dihasilkan oleh kendaraan yang lalu lalang telah menyebabkan rusaknya lapisan ozon di atmosfer bumi sehingga sinar matahari yang memancar ke bumi akan terasa lebih panas dari masa sebelumnya. Disamping itu juga pengaruh lainnya dari asap kendaraan ialah ruang udara menjadi tercemar dan dapat membunuh makhluk hidup lain seperti tumbuhan dan hewan. Dan untuk manusia yang hidup terjebak di area lingkungan yang dipenuhi oleh asap kendaraan akan lebih rentan terkena penyakit berbahaya seperti stroke, asma, sakit mata, iritasi kulit, dan lainnya serta menurunkan tingkat kesehatan bagi masyarakat tersebut. Tentunya hal ini berbeda dengan masyarakat yang hidup di pedesaan dengan nuansa hijaunya lingkungan dan masih minimnya kendaraan yang beraktivitas di sana.

Disamping kendaraan sebagai penghasil polusi udara terbesar di dunia ada juga penyumbang polusi udara yang merusak lingkungan yaitu pabrik dan kebakaran hutan. Seperti pabrik yang menghasilkan asap pekat hitam yang keluar dari cerobong produksinya yang langsung dibuang begitu saja ke udara tanpa dilakukan penyaringan terlebih dahulu dan ini tentu akan merusak udara yang disekitar pabrik dan manusia yang menghirupnya akan terkena penyakit kronis dan juga lingkungan menjadi kotor serta gersang.

Dan begitu juga mengenai kebakaran hutan yang setiap tahun ada ratusan hektar lahan gambut yang terbakar dan menyebabkan asap hitam nan berbau yang menyebar ke pemukiman masyarakat. Hal ini secara langsung telah merusak esensi dari lingkungan tersebut dan bagi makhluk hidup seperti hewan ikut musnah terbakar di hutan serta bagi manusia harus terganggu pandangannya dan kesehatannya.

Kurangi polusi udara
Untuk menanggulangi bahaya yang ditimbulkan oleh polusi udara yang disebabkan oleh asap kendaraan, asap pabri, dan kebakaran sudah semestinya pemerintah dan masyarakat bekerja sama untuk mengurangi tingkat polusi udara yang terjadi di lingkungan kita. Seperti pemerintah dapat memberikan aturan tegas kepada produsen kendaraan untuk melakukan inovasi terhadap kendaraan yang dijualnya di Indonesia yang rendah emisi dan ramah lingkungan. Begitu juga terhadap pabrik yang beroperasi agar lebih memberikan aturan jelas terhadap asap yang dibuang  ke udara. Sehingga semua makhluk hidup dapat hidup nyaman dan tidak terganggu oleh ulah segelintir orang yang minim perhatian terhadap lingkungan.

Dan juga untuk menanggulangi adanya kebakaran hutan lagi semua pihak dapat bekerja sama untuk lebih bisa memaknai tentang manfaat yang dihasilkan hutan terhadap penyelamatan bumi sehingga kesadaran cinta lingkungan dapat menyebar kepada semua orang dan tak ada lagi satupun melakukan tindakan pembakaran hutan dengan dalih untuk efisiensi biaya pembukaan lahan baru.

Sedari itu jumlah kendaraan yang beredar dapat ditekan oleh pemerintah dengan melakukan adanya pembatasan kendaraan dan mewacanakan hari bebas kendaraan untuk semua daerah di seluruh Indonesia. Hal ini sebagai wujud bahwa lingkungan kita semakin kritis dan suatu saat bisa jadi tidak bisa ditinggali oleh manusia. Oleh karena itu mulai tumbuhkanlah kesadaran untuk peduli terhadap lingkungan.

Dan cara sederhana yang dapat dilakukan oleh semua orang untuk mengurangi tingkat polusi udara ialah dengan bisa jauh lebih berhemat dalam menggunakan energi minyak bumi sebagai bahan bakar kendaraan. Serta kita juga bisa ikut berperan melakukan penanaman pohon agar dapat mengurai polusi udara dengan menambah jumlah oksigen yang dihasilkan oleh pohon. Karena sejatinya lingkungan yang kita tempati ini adalah milik bersama bukan milik seorang saja.

Oleh: Satria Dwi Saputro
(Penulis adalah Mahasiswa Jurusan Ekonomi Islam, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, IAIN SU)
Pentingnya Mengajarkan Menabung pada Anak

Pentingnya Mengajarkan Menabung pada Anak

Menabung adalah sesuatu yang sudah lumrah dilakukan oleh orang-orang sejak lama sekali. Yang mana orang-orang menabung akan menyisihkan sebagian besar atau kecil dari pendapatnnya  untuk digunakan pada kemudian hari. Dan tujuan orang-orang dalam menabung pada umumnya sangatlah berbeda-beda tapi intinya adalah untuk memenuhi ekspektasi atau harapan di masa depan. Sehingga bagi orang tua tak salah mengajarkan anaknya untuk menabung sejak usia dini.

Anak-anak yang masih berumur sekitar 5-10 tahun sifat konsumtif yang berlebihan sangat mudah dilihat ketika ia begitu mudahnya tertarik terhadap berbagai jenis barang ataupun makanan yang ingin dimiliki dan dirasakannya. Sehingga bagi para orang tua yang terkadang menjadi terpaksa untuk menuruti keinginan anak-anaknya dan jikalau ditolak akan membuat anaknya merengek dan menangis di pusat keramaian. Dari itu dengan mengajarkan anak-anak tentang arti penting dari menabung maka akan merubah cara pikir anak agar bisa membedakan mana yang menjadi kebutuhannya atau sekedar keinginannya semata.

Tentunya mengajarkan menabung pada anak mempunyai tingkat kesulitan tersendiri yang dihadapi oleh para orang tua. Tapi dengan mengenalkan manfaat dari menabung kepada anak sejak ia telah menerima uang saku akan memudahkannya untuk mengetahui dampak positif dari menabung. Dan mengajari anak untuk gemar menabung haruslah berkelanjutan setiap harinya bahkan saat sang anak telah remaja atau bahkan telah dewasa tetap penting terus mengajarinya untuk bisa menyisihkan sebagian dari uang sakunya untuk ditabung.

Manfaat menabung yang bisa dirasakan oleh anak yang telah terbiasa menyisihkan sebagian dari uang sakunya adalah sangat banyak sekali dan utamanya sang anak dapat berpikir dan bertindak menjadi lebih bijaksana dalam memilah-milah kebutuhannya dengan bimbingan orang tuanya. Para anak yang ingin menabung mempunyai tujuan yang sangat menginginkan sesuatu dengan uang sakunya sendiri. Sehingga dengan hadirnya orang tua disisinya akan membimbingnya untuk membelanjakan uang tabungannya ke hal-hal yang mendatangkan manfaat.

Disamping itu manfaat lain dari menabung secara tidak langsung dapat menghindarkan anak-anak dari mengkonsumsi makanan yang mengandung penyakit. Anak-anak beraktivitas di lingkungan sekolah atau sekitarnya akan gemar memakan berbagai jenis makanan yang dijual di sekitar lingkungan sekolah. Dan tidak semua makanan yang dijual kepada anak-anak higenis atau terhindar dari kuman. Lagi pula berbagai jenis jajanan ringan ataupun berat yang dijual kepada para anak dalam berbagai penelitian yang dilakukan oleh ahli kesehatan mengandung berbagai senyawa kimia yang berbaha seperti terkandung pewarna pakaian, boraks, penyedap makanan, sarigula, dan lain sebagainya. Dan jika anak-anak mengkonsumsi berbagai jenis jajanan yang tidak diketahui jaminan kesehatannya maka bisa jadi anak-anak akan terserang penyakit. Sehingga dengan menabung anak-anak akan dibawakan bekal oleh orang tuanya dan isi bekal tersebut telah terjamin kebersihannya karena dimasak langsung oleh orang tua. Dari itu anak-anak tidak mengkonsumsi jajanan yang belum jelas kualitasnya sehingga kesehatannya akan terjaga dan terhindar dari penyakit.

Membudayakan menabung
Anak-anak yang diajarkan untuk menabung haruslah dilakukan secara berkelanjutan sampai dia paham dan mengerti untuk menyisihkan sendiri uang sakunya untuk ditabung. Dan tanamkanlah sikap menabung kepada anak layaknya sebuah budaya yang perlu dilestarikan sampai kapanpun. Karena manfaat menabung tidak hanya dirasakan sang anak saat ia kecil tapi ketika ia sudah dewasa maka akan lebih mudah dalam mengelola keuangannya dan jauh lebih mandiri serta terhindar dari perbuatan boros dan foya-foya.

Membudayakan menabung pada anak dapat dimulai dari lingkungan keluarganya sendiri dimana para orang tua sebagai orang yang paling dekat kepada anak bisa memberikan edukasi berupa cara atau bagaimana menabung yang menyenangkan. Dan anak yang mendapatkan pengajaran dari orang tuanya akan lebih mudah memahami dan mengerti ketimbang dari orang lain. Dan juga tempat untuk meletakkan uang yang akan ditabung terdapat berbagai jenis tapi yang paling lumrah adalah celengan. Anak-anak bisa diajak untuk membeli langsung celengan yang terbuat dari plastik, bambu, atau tanah liat dan selanjutnya contohkan kepada anak tentang jumlah uang yang akan ditabungnya. Uang yang ditabung bisa sebagian kecil dari uang sakunya perhari atau setengah dari uang sakunya dengan catatan bahwa kebutuhannya di luar tidak terhambat. Sedari itu seperti dikatakan pada paragraf sebelumnya tadi orang tua dapat membawakan bekal makan siang kepada anak yang mana disamping bisa menghemat uang sakunya ia juga akan terhindar dari penyakit yang berasal dari jajanan yang dijual dilingkungan sekolahnya.

Dan juga dalam perkembangan zaman yang semakin modern dan maju peran perbankan juga turut membantu orang tua untuk mengajarkan para anak agar mau menabung. Dan disadari hampir semua bank komersial di Indonesia telah membuka fasilitas menabung bagi anak-anak dengan berbagai jenis layanan yang berbeda-beda. Sehingga ini menjadi sebuah paradigma baru yang bisa dimengerti oleh orang tua dan anak bahwa menabung tidak hanya sebatas di celengan yang disimpan di rumah saja tetapi lembaga keuangan seperti bank juga bisa menjadi sarana bagi anak untuk menabung dalam jumlah yang tidak terbatas dan uangnya dapat dipergunakan untuk pendidikan anak atau yang lainnya.

Dari itu pada paragraf terakhir ini penulis menghimbau agar anak-anak dapat segera diajarkan tentang pentingnya menabung karena manfaatnya tidak hanya dirasakan pada saat ia masih kecil tapi ketika sang anak telah dewasa sifat dari gemar menabung akan teraplikasi dalam kehidupannya.

Oleh: Satria Dwi Saputro
(Penulis adalah Mahasiswa Jurusan Ekonomi Perbankan Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, IAIN-SU)
Pahlawan Lingkungan

Pahlawan Lingkungan

Lingkungan begitu pentingnya bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya dimana kebutuhan tersebut menginginkan lingkungan yang asri, bersih, dan nyaman. Tapi melihat kenyataannya lingkungan-lingkungan yang dihuni oleh manusia dan makhluk hidup lainnya tidak pada apa yang diharapkan semula dengan tercemarnya sungai-sungai oleh sampah dan berbagai jenis limbah, eksploitasi hutan yang berlebihan, dan tingkat polusi yang semakin meningkat saja di area perkotaan. Dari kejadian tersebut sudah selayaknya hadir pahlawan lingkungan untuk mengurai satu per satu masalah yang ada sehingga tercipta lingkungan yang didampakan oleh semua makhluk hidup.

Dikatakan pahlawan lingkungan adalah orang-orang yang rela berjuang untuk memperbaiki lingkungan yang rusak dengan bergotong royong membersihkan selokan dan sungai-sungai dari gundukan sampah yang mengunung, bersama-sama pula melakukan reboisasi hutan-hutan yang gundul, dan beramai-ramai melakukan kampanye lingkungan untuk menyelamatkan bumi dari kehancuran. Yang seperti ini sedikit memudar di negeri ini sehingga sulitnya ditemukan pahlawan lingkungan yang sebenarnya.

Menunjukkan bukti kerusakan alam Indonesia ialah dapat dilihat dari jumlah hutan kita yang kian menipis dari tahun ke tahun. Sekarang jumlah keseluruhan hutan Indonesia dari 33 Provinsi ialah 45 juta hektar saja. Kerusakan hutan yang terjadi akibat adanya pembakaran dalam jumlah besar secara sengaja untuk alih fungsi lahan, illegal loging, dan meluasnya daerah hutan yang digunakan untuk pertambangan. Padahal kita menyadari bersama akan pentingnya hutan sebagai penyangga dunia. Hutan disebut sebagai paru-paru dunia karena fungsinya yang bisa menghasilkan oksigen (O2) yang dibutuhkan oleh seluruh manusia dan juga hewan, sehingga terkikisnya jumlah hutan di tiap-tiap provinsi di Indonesia sama saja telah menyempitkan kadar oksigen yang dibutuhkan oleh seluruh manusia dan memperparah lajur polusi yang menyesakkan kesehatan.

Sama halnya dengan sampah yang juga mengisi hampir disetiap tempat yang kosong di sekitar lingkungan kita. Keseluruhan dari masyarakat Indonesia yang berjumlah kurang lebih dari 200 juta jiwa bisa menghasilkan sampah sebanyak 11 ribu ton per hari dan itu tidak semua berada di tempat akhir pembuangan sampah atau TPA. Kebanyakan sampah-sampah tersebut berada di sungai-sungai, parit-parit bahkan laut. Menipisnya sikap kepedulian menjadikan tumpukan sampah tersebut terletak tidak pada tempatnya sehingga menimbulkan penyakit yang harus diderita oleh orang-orang, memunculkan aroma yang tidak sedap, dan menjadikan lingkungan tidak tampak rapi dan asri.

Tiga Pahlawan Lingkungan
Menelisik mengenai siapa-siapa saja yang telah menjadi pahlawan lingkungan maka jawabnya adalah mereka yang peduli dengan lingkungannya baik secara langsung maupun tidak langsung. Bahwa ada tiga pahlawan lingkungan yang ada di sekitar kita dan itu terbukti dari kerja nyata mereka mencoba mengurai masalah-masalah yang dihadapi oleh lingkungan dengan bersihnya sampah-sampah di area perkotaan, mencuatnya kembali tunas-tunas hijau dan kembali bersihnya sungai-sungai dari tumpukan sampah. Adalah ketiga pahlawan lingkungan tersebut ialah Petugas Pembersih Lingkungan, Aktivis Lingkungan, dan Pemulung.

Seperti petugas pembersih lingkungan yang sengaja dibentuk negara untuk membantu merapikan lingkungan di perkotaan dan di pedesaan dari sampah-sampah yang tersebar dimana-mana. Adanya petugas pembersih lingkungan telah memberikan kontribusi yang tidak sedikit dari sampah yang dihasilkan masyarakat perkotaan. Sebagaimana yang dilangsir oleh Harian Medan Bisnis dalam websitenya www.medanbisnisdaily.com (15/8) memberikan data bahwa Kota Medan dari 21 kecamatan per harinya dapat menghasilkan sampah sebanyak 1.100 ton lebih dan semua sampah tersebut diangkut langsung oleh petugas pembersih lingkungan ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir). Bila tidak dibentuknya petugas pembersih lingkungan apakah mungkin semua sampah tersebut dapat terangkat dari satu daerah ke tempat pembuangan sampah, tentunya tidak. Dan kontribusi mereka dapat menyelamatkan kota dari berbagai problema seperti banjir, bau busuk dari sampah, dan penyakit. Tentunya kita menyadari juga bahwa jumlah petugas pembersih lingkungan yang tidak sebanding dengan luasnya daerah menjadikan beberapa tempat masih dijadikan tempat pembuangan sampah yang sebenarnya dilarang.

Sama halnya juga dengan petugas pembersih lingkungan sebagai pahlawan lingkungan adalah para aktivis lingkungan juga sebagai pahlawan lingkungan. Adanya ungkapan provokasi positif seperti Go Green, Stop Global Warming, Jaga Bumi Kita, Selamatkan Alam Kita Tercinta. Semuanya adalah ungkapan yang lahir dari para aktivis lingkungan untuk mengajak semua masyarakat agar beramai-ramai menyayangi lingkungannya. Terbukti dengan adanya gerakan bersama membersihkan sungai-sungai dan selokan dari sampah-sampah yang turut serta di dalamnya para aktivis lingkungan dan masyarakat. Juga melakukan reboisasi besar-besaran untuk menghijaukan kembali hutan yang telah lama gundul. Sehingga gerakan mereka memang sepatutnya didukung penuh terutama oleh pemerintah dan masyarakat.

Yang terakhir adalah pemulung. Pemulung bisa dikatakan bagian dari pahlawan lingkungan yang kontribusinya secara tidak langsung telah membantu petugas pembersih lingkungan dalam membersihkan sampah. Jumlah pemulung di Indonesia tidaklah sedikit dan mereka hanya mengutip barang-barang sudah dibuang oleh pemiliknya di pembuangan sampah. Kerja nyata mereka dapat mengurangi jumlah sampah yang berada di TPA dan mendaur ulang sendiri sampah-sampah tersebut sehingga bernilai ekonomis.

Sepatutnya kita menyadari bahwa pahlawan lingkungan itu ada karena peduli dengan lingkungannya dan musnahnya pahlawan lingkungan bila tak ada satupun menaroh kepedulian untuk membersihkan lingkungannya. Sehingga pahlawan lingkungan tidak hanya para petugas pembersih lingkungan, aktivis lingkungan dan juga pemulung tetapi setiap orang bisa menjadi pahlawan lingkungan yang berjasa besar menyelematkan bumi. Maka benar ungakapan ini untuk direnungkan: “Kalau Bukan Kita Yang Menjaganya, Terus Siapa Lagi”.

Oleh: Satria Dwi Saputro
(Penulis adalah Mahasiswa Jurusan Ekonomi Islam, Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam, IAIN-SU).

Saturday, February 14, 2015

Cara Menangkal dan Mengatasi Masuk Angin pada Burung Ocehan

Cara Menangkal dan Mengatasi Masuk Angin pada Burung Ocehan

Masuk angin merupakan penyakit yang menyerang bagian perut makhluk hidup dengan memberikan efek perut kembung, badan lemas, dan sakit perut. Penyakit ini tidak hanya menyerang manusia melainkan burung ocehan pun bisa terkena masuk angin. Dan biasanya burung yang terlanjur masuk angin akan menunjukkan tanda-tanda badan lemas atau lesu, tidak nafsu makan, dan sering berdiam diri (malas berkicau). Sehingga sangat perlu bagi para pemilik burung ocehan agar benar-benar memahami tentang penyakit ini dan mampu untuk menangkal burung ocehannya terkena masuk angin dan bisa pula mengatasi/mengobatinya.

Nah, dalam artikel ini akan diulas mengenai cara untuk menangkal dan mengatasi masuk angin yang menjangkit burung ocehan kesayangan kita. Sedari itu sangat perlu membaca artikel ini hingga tuntas. Penjelasan pertama terlebih dahulu membahas mengenai cara untuk menangkal masuk angin agar tidak menjangkit burung ocehan ialah:

- Melakukan kerodong ketika ingin tidur saat musim hujan tiba
Penting sekali untuk memperhatikan kondisi burung ocehan saat musim hujan tiba agar sangkarnya ditutupi kerodong. Tujuannya agar tubuh burung tidak terkena hawa dingin dari hujan yang turun dan menjadikan tubuhnya tetap hangat saat berada di sangkarnya. Dan juga hawa dingin yang menerpa dapat membuat pori-pori burung ocehan terbuka sehingga angin dapat masuk dan menyebabkan masuk angin. Sedari itu fungsi kerodong sangat diperlukan untuk melindungi burung ocehan dari hawa dingin.

- Berikan ekstra fooding tambahan
Ada banyak sekali jenis ekstra fooding yang sangat bermanfaat bagi burung ocehan seperti jangkrik, ulat, ikan gupy, dan masih banyak lagi. Tujuan pemberian ekstra fooding bagi burung ocehan tak lain agar imunitasnya bertambah kebal dan dapat menghangatkan badannya bila musim hujan tiba. Sehingga burung ocehan akan terhindar dari masuk angin yang bisa disebabkan oleh cuaca dingin atau ketidak teraturan makan burung ocehan.

- Jangan terlalu banyak diberi minum dan jangan dijemur pada tempat terbuka
Hal yang penting untuk diketahui bahwa bila burung ocehan terlalu banyak minum dan makannya tidak teratur maka bisa menyebabkan perutnya kembung dan hal bisa membuat perut burung menjadi masuk angin. Sedari batasi atau seimbangkan pemberian minum pada burung ocehan dengan asupan makanannya. Dan juga jangan sampai menjemur burung ocehan di pagi hari pada tempat terbuka atau angin yang berhembus cukup kencang. Tujuannya agar cuaca dingin dipagi hari tidak sampai memasuki pori-pori kulit burung ocehan sehingga tisak sampai terkena masuk angin.

Setelah penjelasan mengenai cara menangkal masuk angin pada burung ocehan selanjutnya dijelaskan cara untuk mengobati atau mengatasi burung ocehan yang terkena masuk angin. Penjelasannya ialah sebagai berikut:
  1. Lakukan karantina terhadap burung ocehan yang terlanjur masuk angin dengan mengasingkannya dari kelompok burung ocehan lainnya agar tidak menular. Dan hentikan sementara memandikan burung ocehan agar tubuhnya tidak semakin dingin.
  2. Burung yang dikarantina tersebut selanjutnya tekan secara perlahan dan hati-hati pada bagian temboloknya agar burung mau sendawa atau muntah. Hal ini juga perlu dibarengi dengan mengoleskan minyak angin dibagian kakinya agar tubuhnya tidak semakin dingin.
  3. Berikan obat yang umumnya dijual di pasar burung dengan mengkonsultasikan tingkat keparahan sakit burung ocehan agar diketahui dosis yang tepat untuk menghilangkan masuk angin pada burung ocehan.
  4. Lengkapi sangkar burung ocehan dengan lampu agar burung tetap dalam keadaan hangat dan secara perlahan-lahan angin diperutnya dapat keluar.
  5. Saat keadaan burung sudah mulai membaik maka dapat dilakukan penjemuran pada pagi dengan jangka waktu hanya sekitar 15 menit saja. Dan tetap saat penjemuran tersebut dilangsungkan jangan sampai pada saat angin berhembus kencang.
Demikianlah ulasan mengenai cara menangkal dan mengatasi masuk angin pada burung ocehan. Sehingga dengan membaca artikel ini dapat membuat kita bijak dalam merawat burung ocehan agar jangan sampai masuk angin. Okey.

Oleh: Satria Dwi Saputro

Sumber:
http://omkicau.com/2014/11/28/perawatan-merpati-selama-musim-hujan-cegah-masuk-angin-kembung/
http://www.burungnusantara.com/2014/06/penyebab-burung-masuk-angin-dan.html
http://www.agrobur.com/2013/04/burungpun-bisa-masuk-angin.html

Thursday, February 5, 2015

Mengenal Tiga Jenis Asuransi Jiwa Tradisional

Mengenal Tiga Jenis Asuransi Jiwa Tradisional

Asuransi jiwa dalam pengertiannya adalah pertanggungan jiwa terhadap si tertanggung mengalami kerugian finansial yang sifatnya tidak terduga dimana ia terlalu cepat meninggal atau hidupnya yang terlampau lama. Sehingga orang ditinggalkan tidak akan terlantar atau ketika usia telah menua tetap dapat menafkahi keluarganya. Nah, dari pengertian tersebut dalam perkembangannya telah menjadi pilihan yang banyak dicari oleh orang-orang sebagai jalan investasi untuk melindungi orang-orang tercintanya tetap mempunyai biaya ketika si tertanggung telah meninggal dunia. Ada banyak pula agent asuransi menawarkan berbagai produk asuransi jiwa dengan tarif premi dan pertanggungan yang berbeda-beda. Sehingga bagi kita yang belum memiliki polis asuransi jiwa perlu untuk mencermatinya agar tidak salah pilih dan sesuai dengan kemampuan untuk membayar preminya.

Ada dua jenis dalam asuransi jiwa yakni asuransi jiwa tradisional dan non tradisional. Dalam artikel ini akan dijelaskan mengenai jenis-jenis asuransi jiwa tradisional yang telah lama ada di Indonesia dan sampai sekarang masih ada produknya dan ada pula yang meminatinya. Sehingga perlu bagi kita untuk mencermatinya.

Asuransi jiwa term life (berjangka)
Asuransi jiwa jenis ini dalam memberikan perlindungan kepada si tertanggung hanya bersifat sementara atau berjangka waktu. Dalam asuransi ini premi yang dibayarkan oleh si tertanggung cukup rendah dibanding dengan jenis asuransi jiwa yang lain yakni sekitar Rp. 250 ribu per bulan. Dan kelebihan dalam asuransi jiwa jenis term life ialah disamping biaya premi asuransinya yang murah juga terdapat keunggulan lain seperti kompensasi pertanggungan yang diberi bisa mencapai miliayaran rupiah dengan maksimal Rp. 2 Miliar. Sehingga keuntungan memakai asuransi ialah dengan membayar premi yang murah bisa mendapatkan uang kompensasi mencapai jumlah miliaran rupiah selama masih berada dalam kontrak. Sedangkan kekurangan dalam asuransi jiwa term life ialah bila masa kontrak berakhir dan si tertanggung meninggal dunia atau ia masih hidup maka uang premi yang sudah dibayarkan kepada pihak asuransi tidak akan dikembalikan kepada si tertanggung.

Asuransi jiwa whole life (seumur hidup)
Asuransi jiwa whole life dalam memberikan proteksi pada si tertanggung bisa mencapai batas maksimal 99 tahun. Dalam asuransi jiwa whole life selain si tertanggung membeli polis asuransi untuk jangka waktu seumur hidup atau maksimal 99 tahun juga sebagai lahan menabung untuk dinikmati pada masa yang akan datang. Uang premi yang dibayarkan tidaklah hangus begitu saja saat kontrak asuransi berakhir melainkan dapat ditarik oleh si pembeli polis asuransi dengan menerima uang dalam bentuk nilai tunainya. Sedangkan saat si tertanggung (pembeli polis asuransi) meninggal dunia masih dalam kontrak maka ia akan mendapatkan uang pertanggungan dan nilai tunai sehingga keuntungannya sangat luar biasa. Dan juga, dalam asuransi jenis ini selain digunakan untuk memproteksi diri dapat pula dimanfaatkan untuk melindungi keluarga dari masalah finansial bila si tertanggung telah meninggal dunia atau masa kontraknya telah berakhir. Tapi walaupun demikian, dalam asuransi jiwa whole life premi yang dibayarkan memiliki besaran yang lumayan atau di atas dari asuransi jiwa model term life.

Asuransi jiwa endowment
Dalam asuransi jiwa endowment memiliki dua kegunaan atau dua fungsi yang akan dinikmati oleh pemilik polis asuransi ini di antaranya ialah ia akan mendapatkan uang pertanggungan ketika ia telah meninggal dunia dan ia juga akan memperoleh uang pertanggungan bila ia masih hidup saat masa kontrak berakhir atau jatuh tempo misalnya 10, 20, 30 tahun dan seterusnya. Sehingga polis asuransi jenis endowment juga disebut sebagai dwiguna atau berfungsi ganda dan polis asuransi ini sangat banyak digunakan untuk mengcover diri sendiri dan juga keluarga agar dimasa depan tidak mengalami masalah finansial bila si tertanggung meninggal dunia atau pensiun dari bekerja.

Itulah penjelasan mengenai jenis-jenis asuransi jiwa tradisional yang sudah sangat lama ada di Indonesia yang terdiri dari tiga jenis yakni term life, whole life, dan endowment (dwiguna). Sehingga dengan membaca artikel ini dapat menambah wawasan kita tentang asuransi jiwa. Okey.

Oleh: Satria Dwi Saputro
Sumber:
1. http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2013/10/14/0817222/Yuk.Mengenal.Jenis-jenis.Asuransi
2. http://konsultanprusyariah.com/jenis-asuransi-jiwa-tradisional/