Wednesday, February 1, 2017

Jalak Kerbau, Si Burung Kicauan yang Kurang Digemari

Bagi para pecinta burung kicauan mungkin sudah tidak asing lagi dengan keluarga burung jalak yang terkenal ahli berkicau dan cakap dalam menirukan ucapan. Jenis burung jalak yang ada di tengah-tengah masyarakat kita terbilang cukup banyak dan beberapa di antaranya dikenal sebagai burung pengicau yang bersuara merdu. Akan tetapi terdapat di antara jenis burung jalak yang kurang digemari oleh orang-orang untuk dipelihara padahal kicauannya terbilang merdu. Untuk itu dalam artikel ini, sengaja dikupas secara mendalam tentang jenis burung jalak tersebut. Adapun namanya adalah burung Jalak Kerbau.

Burung Jalak Kerbau yang bernama latin Acridotheres Javanicus dikenal sebagai jenis burung jalak yang punya kemampuan berkicau dan mengulai ucapan manusia yang sering didengarnya. Bunyi kicauannya terdengar agak parau dengan nada berirama yang diulang dalam tempo yang lumayan lama. Nada kicauannya terdiri dari dua nada seperti “criktetowi” yang sering dikeluarkannya dengan suara paraunya. Nada lainnya terdengar seperti “criuk...criuk...criuk” yang berbunyi biasanya sewaktu terbang di udara. Kemampuannya dalam menirukan kata memang tidak sebagus kerabat dekatnya yakni burung beo. Akan tetapi burung Jalak Kerbau mampu dilatih mengucapkan beberapa kata sebagai bukti kecerdasannya dalam menirukan suara. Sewaktu berkicau ciri khasnya dengan menaik-turunkan kepalanya sambil bulu-bulu di kepala pun ikut mengembang. 
Gambar: Burung Jalak Kerbau
Nama burung Jalak Kerbau terbilang cukup banyak mulai dikenal dengan nama Kerak Kerbau, Jalak Kebo, Jalak Hitam, Jalak Ungu, dan Jalak Penyu. Penyebarannya tidak hanya terfokus di Indonesia tapi terdapat pula dibeberapa negara lainnya disekitaran benua Asia termasuk kawasan Asia Tenggara. Di kawasan Indonesia burung Jalak Kerbau berada di  Pulau Jawa, Bali, Sulawesi, dan Sumatera. Habitat aslinya sebenarnya tidak terdapat di Pulau Sumatera. Hanya berdasarkan asumsi bahwa banyaknya jenis burung Jalak Kerbau di hutan dan desa di Sumatera akibat dilepaskan liarkan dari hasil penangkaran atau peliharaan. 
Sewaktu berada di alam liar, burung Jalak Kerbau akan membentuk kelompok dan hidup di hutan dataran tinggi maupun sedang dan sekitar pemukiman masyarakat desa ataupun kota. Makanan yang biasa disantapnya adalah serangga kecil, buah-buahan, ulat, dan kutu. Musim perkembangbiakan yang terjadi pada burung Jalak Kerbau seringnya berlangsung sekitar bulan Mei sampai November dan menyusun sarangnya di atas pohon yang berlubang. Burung ini pun terkenal mudah beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Terlihat saat beraktivitas biasanya mereka akan menghabiskan waktunya dengan berdiri di atas punggung kerbau untuk mencari kutu. Selain itu pula tempatnya mencari makanan tidak hanya di hutan atau disekitar kerbau tapi merambah ke dekat pemukiman orang-orang, taman kota, dan sawah.
Nah, berbicara bentuk fisiknya umumnya tak jauh beda dengan burung jalak jenis lainnya dengan ukuran sekitar 25 cm. Adapun ciri lainnya dapat dilihat penjelasannya pada poin-poin di bawah ini:
  1. Terdapat jambul yang berukuran pendek yang berwarna abu-abu kehitaman.
  2. Hampir seluruhnya berwarna abu-abu kehitaman mulai dari kepala, pipi, punggung, sayap, perut, dan ekor bagian atasnya.
  3. Terdapat warna putih cerah dibagian dalam sayapnya dan akan kelihatan jelas sewaktu terbang mengepakkan sayapnya. Selain itu, tampak dibagian bawah tubuh bagian tunggir dan ekornya pun berwarna putih cerah.
  4. Paruhnya berukuran pendek dengan warna kuning krim
  5. Kakinya berukuran agak panjang dan warnanya mirip seperti paruhnya.
Sepenggal mitos
Karena dikenal luas oleh masyarakat sebagai burung pengicau terdapat mitos yang disematkan kepadanya. Mitos tersebut terkait dengan jenis mata burung Jalak Kerbau yang terbagi atas dua yakni iris mata putih dan iris mata kuning. Mitosnya adalah burung Jalak Kerbau yang kicauannya bagus biasanya dimiliki oleh yang iris matanya kuning. Sedangkan iris mata putih kemampuannya adalah mampu mengulangi ucapan atau bahasa yang diajarkan padanya.

Sekilas perawatannya
Sebagai burung pengicau yang walaupun jarang ada memeliharanya sebab dikenal pula sebagai burung rakus dan sering membuang kotoran. Artinya saat memeliharanya terpaksa harus menyediakan porsi makan yang tidak sedikit dan mesti rajin membersihkan sangkarnya yang dipenuhi kotoran. Akan tetapi penting juga untuk mengetahui cara perawatannya agar burung Jalak Suren mudah jinak kepada pemiliknya dan tidak sulit melatihnya berkicau. Adapun cara perawatan mesti memperhatikan penjemurannya yang dilakukan rutin setiap hari di waktu pagi sekitar 30 sampai 60 menit. Tak lupa juga untuk memandikannya agar tubuh menjadi bersih dan menghindarkannya dari penyakit. Sediakan juga makanan berupa jangkrik, ulat hongkong, buah-buahan dan voer. Terakhir, rutinlah merawatnya seperti itu setiap hari.

Sumber tulisan:
1. https://omkicau.com/2013/04/12/perawatan-jalak-kerbau-agar-rajin-bunyi/
2. https://id.wikipedia.org/wiki/Kerak_kerbau

Sumber gambar:
1. https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/6/68/Javan_Myna_%28Acridotheres_javanicus%29_-_Flickr_-_Lip_Kee_%281%29.jpg/512px-Javan_Myna_%28Acridotheres_javanicus%29_-_Flickr_-_Lip_Kee_%281%29.jpg