Saturday, February 3, 2018

Mengulik Lebih Dalam Burung Jalak Tiongkok

Berbicara tentang burung Jalak mungkin tidak ada dari kita yang belum mengenal ataupun melihatnya secara langsung di depan mata. Ya, hal ini dikarenakan jenis burung Jalak tergolong cukup banyak digemari orang-orang dengan banyaknya yang memelihara dan terkaang diikutkan dalam perlombaan. Alasan yang mendasar banyaknya yang menyukai jenis burung Jalak disebabkan suara kicauannya yang nyaring dan kemampuannya menirukan suara burung lain. Karenanya pada artikel ini coba menjelaskan salah satu dari delapan jenis burung Jalak yang berada di Indonesia. Adapun namanya adalah burung Jalak Tiongkok.

Ya, burung Jalak Tiongkok bukanlah termasuk jenis burung penetap yang berhabitat di Indonesia. Melainkan burung Jalak Tiongkok ini tergolong burung migrasi yang hanya berkunjung ke wilayah hutan kita saat musim dingin melanda negara yang menjadi habitat aslinya. Negara yang menjadi tempat bagi burung Jalak ini berkembang biak berada cukup jauh dari negara kita yakni di Nepal (pegunungan Himalaya) dan Tiongkok. Negara-negara yang menjadi tujuannya bermigrasi pun hanya berada di kawasan Asia Tenggara.
Burung Jalak Tiongkok di alam liar
Penyebaran burung Jalak Tiongkok di wilayah Indonesia hanya terdapat di daerah Pulau Sumatera dan Jawa saja. Area lahan yang menjadi habitatnya pun tersebar merata mulai dari dataran rendah sampai perbukitan dengan ketinggian mencapai 1100 meter di atas permukaan laut. Saat mencari makanan biasanya dengan berada di atas tanah sambil mematuki dedaunan kering dan tanah. Jenis makanan yang umumnya disantapnya tergolong bervariasi seperti serangga kecil, cacing, buah-buahan, dan, biji-bijian. Selain itu, musim berkembangbiak yang dijalani burung Jalak Tiongkok biasanya berlangsung di negara asalnya yang terjadi sekitar bulan Mei sampai Juni dengan jumlah telur sekitar enam butir.
Baca juga:
Disamping itu, burung Jalak Tiongkok memiliki nama lain yang sudah umum dikenal para penggemar burung Jalak yakni burung Jalak Kapas. Ukuran fisiknya tergolong sedang dengan panjang sekitar 18 cm saja. Corak warna bulunya terdapat perbedaan yang sebenarnya tidak terlalu mencolok antara jantan dan betinanya. Adapun penjelasannya bisa disimak di bawah ini:

Burung Jalak Tiongkok Jantan
  • Berwarna hitam mengkilap yang agak keunguan menutupi area atas tubuhnya mulai dari punggung, sayap, dan ekornya.
  • Berwarna abu-abu kusam tampak disebagian besar area tubuhnya seperti mahkota kepala, tengkuk, tenggorokan dan dadanya.
  • Warna putih yang terlihat dibagian sisi pangkal sayap, punggung belakang, dan perutnya.
  • Matanya berwarna hitam yang berukuran sedang dengan bentuk bulat.
  • Paruhnya berwarna kehitaman yang berukuran sedang dan agak runcing.
  • Kakinya berwarna abu-abu kehitaman yang berukuran sedang dan tampak agak tebal.
Burung Jalak Tiongkok Betina
  • Berwarna abu-abu kehitaman kusam yang menutupi area punggungnya.
  • Terdapat bintik-bintik berwarna cokelat di area tengkuknya.
  • Berwarna abu-abu biasa yang terdapat di bagian mahkota kepala, tengkuk, tenggorokan, dan dadanya. 
  • Berwarna hitam yang tampak dibagian sayap dan ekornya.
  • Berwarna putih yang menutupi area sayap, perut, tunggir, dan bawah sayapnya.
Nah, ciri suara kicauan burung yang bernama latin Sturnus sturninus ini dikenal tidak semerdu kicauan jenis Jalak lainnya. Kicauan yang dibunyikannya terdengar parau dan serak dengan volume yang cukup tinggi. Tempo kicauannya tergolong sedang dengan nada yang pendek dan diulangi secara terus-menerus.

Jadi, tidak banyak yang bisa dituliskan lagi seputar burung Jalak Tiongkok yang merupakan burung migrasi dengan hidup berkoloni bersama kawanannya. Dan bila Anda tertarik dengan burung Jalak Tiongkok mungkin bisa mencarinya di pasar burung ocehan yang ada di wilayah kota Anda. Okey.

Referensi Tulisan:
https://omkicau.com/2013/08/12/jalak-kapas-sering-bermigrasi-ke-indonesia/
http://www.kutilang.or.id/2012/04/24/jalak-cina/

Referensi Gambar:
https://commons.wikimedia.org/wiki/File:The_Daurian_Starling_by_Antony_Grossy.jpg

Kerakbasi Ramai, Si Burung Pengicau yang Kurang Terkenal

Mendengar nama burung Kerakbasi Ramai pastinya banyak dari Anda yang belum pernah melihatnya secara langsung di alam liar. Apalagi bila ditanyakan seputar ciri fisik, habitat, dan ciri kicauannya tentunya hanya sedikit sekali yang mengetahuinya. Ya, hal ini dikarenakan burung Kerakbasi Ramai memang bukan termasuk jenis burung ocehan yang banyak dipelihara maupun sering diikutkan dalam perlombaan. Walaupun demikian suara kicauan yang dimilikinya juga terdengar tak kalah merdu dan bahkan dapat dimanfaatkan untuk memaster burung ocehan lainnya.

Jenis burung Kerakbasi Ramai merupakan salah satu dari tiga jenis burung Kerakbasi yang terdapat di Indonesia. Keberadaan burung yang berwarna kecokelatan ini tidak hanya terdapat di area hutan kita tapi juga tersebar diberbagai belahan negara Asia lainnya. Negara-negara yang habitatnya dihuni oleh burung Kerakbasi Ramai tergolong cukup luas yang meliputi Mesir, Sudan, Somalia, Semenanjung Arab, Kazakhstan, Irak, Iran, India, Tiongkok, Myanmar, Srilanka, dan Filipina. Selain itu, daerah di Indonesia yang menjadi habitatnya juga tergolong tak kalah luas yang mencakup area Pulau Jawa, Kalimantan, Lombok, Sumbawa, Sulawesi, Maluku, Timor, dan Papua.
Burung Kerakbasi Ramai di alam liar
Di alam liar biasanya habitat yang menjadi rumah bagi burung Kerakbasi Ramai berada di dataran rendah dan tidak jauh dari pemukiman masyarakat. Area yang sering ditinggalinya berada di area rawa-rawa yang berbuluh, persawahan, dan hutan mangrove. Saat mencari makanan dilakukan sendirian atau berpasangan dengan bertengger pada batang buluh atau kayu untuk memantau mangsanya dan beristirahat. Jenis makanan yang disantapnya pun tidak terlalu beragam hanya berupa serangga-serangga yang berukuran kecil. Saat memasuki masa kawin atau berkembangbiak biasanya sang indukan akan membangun sarangnya yang berbentuk cawan dengan menggunakan rumput kering dan pelepah buluh. Waktu berkembangbiaknya pun berlangsung sekitar April hingga Agustus dengan telur berjumlah sekitar empat butir.

Ukuran fisik burung yang bernama latin Acrocephalus Stentoreus ini tidak terlalu besar hanya sekitar 18 cm saja. Dan ciri lainnya dari burung Kerakbasi Ramai ini dapat dibaca uraiannya di bawah ini:
  • Berwarna cokelat yang tampak dibagian atas tubuhnya seperti mahkota kepala, sisi wajah, tengkuk, punggung, sayap, dan ekornya.
  • Warna putih kecokelatan terlihat diarea bawah tubuhnya yang meliputi area tenggorokan, dada, perut, tunggir, dan ekornya. 
  • Matanya berwarna hitam kecokelatan yang berbentuk bulat dan memiliki sorot yang cukup tajam.
  • Paruhnya berwarna hitam yang berukuran sedang dan tampak runcing. 
  • Ekornya yang berwarna cokelat berukuran lumayan panjang yang jarang sekali terlihat dikembangkannya.
  • Kakinya berwarna hitam keabu-abuan berukuran agak panjang dengan cakar yang tajam dan tampak kurus.

Nah, kicauan yang dibunyikan burung Kerakbasi Ramai tergolong merdu dan agak melengking dengan volume yang lumayan tinggi. Pada awal kicauan terdengar agak parau yang lalu diikutkan iringan irama nyaring dan diakhiri suara deringan yang tidak terlalu panjang. Tempo kicauan yang dibunyikannya termasuk cukup rapat tapi tidak sampai seperti suara crecetan. Nada kicauannya terdiri dari beberapa jenis mulai dari “cakkk... cakkk”, “carr... carrr”, “kittt...kiitt” dan “cittt...ciitt”. 

Bagaimana? Menarik bukan penjelasan seputar burung Kerakbasi Ramai yang suara kicauannya terdengar tak kalah merdu dibanding jenis burung ocehan populer lainnya. Dan bagi Anda yang tertarik dengan burung Kerakbasi Ramai mungkin bisa membelinya di pasar burung ocehan yang ada di kota Anda.

Referensi Tulisan:
http://bio.undip.ac.id/sbw/spesies/sp_kerakbasi_ramai.htm
https://omkicau.com/2015/02/03/tiga-spesies-burung-kerakbasi-di-indonesia-dan-suaranya-untuk-masteran/3/

Referensi Gambar:
https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Clamorous_Reed_Warbler_Acrocephalus_stentoreus_by_Dr._Raju_Kasambe_DSCN1602_(15).jpg