Jenis burung Perenjak atau yang akrab dipanggil Ciblek tergolong bagian jenis burung ocehan yang sudah umum dikenal orang-orang. Hal ini dikarenakan suara kicauannya terdengar tak kalah merdu dan nyaring dibandingkan jenis burung ocehan yang biasanya dipelihara dan diikutkan dalam perlombaan. Selain itu, keberadaan jenis burung Perenjak yang ada di wilayah hutan Indonesia terdiri dari lima jenis dan hanya dua di antaranya yang lazim dikenal orang-orang seperti burung Perenjak Jawa dan Perenjak Gunung. Akan tetapi pada tulisan ini coba mengenalkan salah satu jenis burung Perenjak yang tidak terlalu banyak dikenali. Dan nama burung tersebut adalah burung Perenjak Rawa.
Burung Perenjak Rawa merupakan salah jenis burung Perenjak yang berasal dari keluarga Sylviidae. Area persebarannya tidak hanya terdapat di wilayah hutan Indonesia tapi juga tersebar dibanyak negara Asia lainnya seperti Pakistan, India, Tiongkok, Myanmar, Vietnam Taiwan, Laos, Kamboja, dan Malaysia. Selain itu, daerah di Indonesia yang dihuni kawanan burung Perenjak Rawa tersebar di Sumatera, Pulau Nias, Jawa, dan Kalimantan. Luasnya area persebarannya juga terkait dengan banyaknya jumlah sub-spesies yang mencapai tujuh jenis dan terdiri dari sindiana, flaviventris, delacouri, sonitans, rafflesi, halistona, dan latrunculus.
Sedangkan area alam liar yang biasanya ditempati burung Perenjak Rawa tersebar merata baik di dataran rendah hingga perbukitan dengan ketinggian mencapai 900 meter dpl. Kawasan alam bebas yang banyak terdapat populasi burung Perenjak Rawa biasanya di rawa gelagah, padang rumput tinggi, dan semak belukar yang tidak terlalu banyak pepohonannya. Selain itu, karakternya dikenal cukup pemalu dengan lebih sering mengeluarkan bunyi suara dibandingkan menampakkan dirinya. Begitu juga dengan waktu berkembangbiaknya yang berlangsung dibulan Maret, Mei, November, dan Desember dengan jumlah telur maksimal sebanyak empat butir.
Nah, setelah mengulik tentang karakter fisik burung Perenjak Rawa maka kita juga perlu mengetahui terkait ciri suara kicauannya. Ya, suara burung Perenjak Rawa lumayan nyaring dan terdengar agak melengking di telinga. Volume kicauannya juga tergolong sedang dengan tempo yang lumayan rapat dan cenderung agak tergesa-gesa. Nada kicauannya berupa: “scink...scinkk...scinkkk” yang dibunyikan dengan irama cukup teratur. Hanya saja, secara umum suara kicauannya tergolong monoton yang walaupun terdengar lumayan lantang dan tajam.
Yup, begitulah penjelasan seputar burung Perenjak Rawa yang kualitas suaranya tidak kalah nyaring dibanding burung Perenjak lainnya yang umum kita kenal. Untuk itu, bagi Anda yang tertarik dengan burung Perenjak Rawa maka tak ada salahnya mencarinya di pasar burung ocehan untuk dipelihara. Akan tetapi bila cukup sulit menemukannya di pasar burung maka bisa mengunduh audio suara yang banyak terdapat di internet. Terimakasih.
Referensi Tulisan:
1. http://bio.undip.ac.id/sbw/spesies/sp_perenjak_rawa.htm
2. https://www.hbw.com/species/yellow-bellied-prinia-prinia-flaviventris
3. http://www.kutilang.or.id/2012/02/07/perenjak-rawa/
Referensi Gambar:
https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Yellow-bellied_Prinia_-_Taiwan_S4E9702_(17133168450).jpg
Burung Perenjak Rawa merupakan salah jenis burung Perenjak yang berasal dari keluarga Sylviidae. Area persebarannya tidak hanya terdapat di wilayah hutan Indonesia tapi juga tersebar dibanyak negara Asia lainnya seperti Pakistan, India, Tiongkok, Myanmar, Vietnam Taiwan, Laos, Kamboja, dan Malaysia. Selain itu, daerah di Indonesia yang dihuni kawanan burung Perenjak Rawa tersebar di Sumatera, Pulau Nias, Jawa, dan Kalimantan. Luasnya area persebarannya juga terkait dengan banyaknya jumlah sub-spesies yang mencapai tujuh jenis dan terdiri dari sindiana, flaviventris, delacouri, sonitans, rafflesi, halistona, dan latrunculus.
Burung Perenjak Rawa |
Baca juga:Adapun ciri fisik burung Prinia Flaviventris yang dipanggil dalam bahasa latin ini tergolong lumayan kecil dengan panjang hanya sekitar 13 cm saja. Dan untuk ciri fisiknya lain bisa dibaca ulasannya di bawah ini:
- Berwarna abu-abu kehitaman yang hanya tampak dibagian mahkota kepala dan belakang matanya.
- Berwarna kuning zaitun kehijauan yang terlihat dibagian tengkuk, punggung, sayap, pangkal ekor, perut, dan tunggirnya.
- Berwarna hitam zaitun tua yang yang hanya menutupi bagian ekornya saja.
- Berwarna abu-abu agak kusam dibagian tenggorokan, sisi wajah, dan pangkal dadanya saja.
- Paruhnya yang berwarna hitam pekat berukuran sedang yang terlihat agak tebal.
- Matanya yang memiliki iris dengan corak warna cokelat tua berukuran sedang yang sorot tatapannya cukup tajam.
- Ekornya yang berwarna hitam zaitun berukuran lumayan panjang yang terdiri dari beberapa helai bulu yang agak lebar.
- Lalu kakinya yang berwarna kuning kecokelatan berukuran sedang dengan cakar yang tajam.
Nah, setelah mengulik tentang karakter fisik burung Perenjak Rawa maka kita juga perlu mengetahui terkait ciri suara kicauannya. Ya, suara burung Perenjak Rawa lumayan nyaring dan terdengar agak melengking di telinga. Volume kicauannya juga tergolong sedang dengan tempo yang lumayan rapat dan cenderung agak tergesa-gesa. Nada kicauannya berupa: “scink...scinkk...scinkkk” yang dibunyikan dengan irama cukup teratur. Hanya saja, secara umum suara kicauannya tergolong monoton yang walaupun terdengar lumayan lantang dan tajam.
Yup, begitulah penjelasan seputar burung Perenjak Rawa yang kualitas suaranya tidak kalah nyaring dibanding burung Perenjak lainnya yang umum kita kenal. Untuk itu, bagi Anda yang tertarik dengan burung Perenjak Rawa maka tak ada salahnya mencarinya di pasar burung ocehan untuk dipelihara. Akan tetapi bila cukup sulit menemukannya di pasar burung maka bisa mengunduh audio suara yang banyak terdapat di internet. Terimakasih.
Referensi Tulisan:
1. http://bio.undip.ac.id/sbw/spesies/sp_perenjak_rawa.htm
2. https://www.hbw.com/species/yellow-bellied-prinia-prinia-flaviventris
3. http://www.kutilang.or.id/2012/02/07/perenjak-rawa/
Referensi Gambar:
https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Yellow-bellied_Prinia_-_Taiwan_S4E9702_(17133168450).jpg
0 komentar:
Post a Comment