Tuesday, May 15, 2018

Mengenal Lebih Jauh Tentang Burung Cabai Benalu

Jenis burung Cabai tergolong sebagai jenis burung ocehan yang memiliki corak warna indah dan berpostur tubuh mungil. Keindahan corak warnanya tak kalah menarik dibandingkan dengan jenis burung Madu yang terlihat mengkilap. Selain itu, ciri kicauan yang dibunyikannya terdengar lumayan merdu dan nyaring dengan nada yang cukup tajam atau lantang. Hanya saja, kepopulerannya sangat kurang di mata para penghobies yang masih sangat jarang ada yang memelihara dan menjadikannya burung masteran. Untuk itu pada tulisan ini coba mengenalkan salah satu di antaranya agar kita dapat semakin mengetahuinya. Dan nama burung Cabai tersebut adalah burung Cabai Benalu.

Burung Cabai Benalu merupakan salah satu dari dua puluh satu jenis burung Cabai yang tersebar di Indonesia. Daerah di Indonesia yang terdapat populasi burung Cabai Benalu berada dibagian timur yang tersebar di Kepulauan Kai, Kepulauan Watubela, Kepulauan Aru, dan Kepulauan Tanimbar. Selain itu di Indonesia, populasinya juga terdapat di negara Australia. Terbatasnya area persebarannya yang banyak terdapat di kepulauan tentunya membuat banyak para penghobies tidak terlalu mengenalnya. Dan juga, jumlah sub-spesiesnya pun hanya terdiri dari empat jenis yang meliputi hirundinaceum, keiense, ignicolle, dan fulgidum.
Burung Cabai Benalu
Sedangkan keberadaannya di alam bebas paling banyak terdapat di kawasan hutan dtaran rendah hingga perbukitan yang ketinggian maksimal hanya sekitar 250 meter dpl. Area hutan yang terdapat populasi burung Cabai Benalu berupa hutan mangrove, hutan sekunder, dan hutan yang terletak dekat pedesaan. Makanan yang biasa dicari burung Cabai Benalu cukup bervariasi seperti serangga yang berukuran kecil dan buah-buahan. Waktu berkembangbiak yang dijalaninya secara umum berlangsung sekitar bulan Agustus hingga April tapi tidak diketahui secara pasti terkait jumlah telur yang dieraminya.
Baca juga:
Sebagaimana telah dituliskan sekilas terkait ukuran tubuhnya yang tergolong kecil dengan panjang hanya sekitar 9 cm saja. Dan ciri fisik lainnya bisa dibaca ulasannya di bawah ini:

  1. Berwarna hitam pekat yang menutupi bagian mahkota kepala waah, tengkuk, punggung, sayap, ekor, garis panjang di tengah dada sampai perut, dan bercak disekitaran sisi perut.
  2. Berwarna merah tua yang tampak dibagian tenggorokan, dada, dan tunggirnya.
  3. Warna putuh hanya terlihat menutupi bagian keseluruhan perutnya.
  4. Matanya yang berwarna hitam kecokelatan berukuran sedang.
  5. Paruhnya juga berwarna hitam yang berukuran sedang dan terlihat lumayan tebal.
  6. Ekornya yang berwarna hitam juga berukuran sedang yang terdiri dari beberapa helai bulu yang tidak terlalu lebar.
  7. Lalu kakinya yang berwarna hitam juga berukuran sedang dengan cakar yang tajam.

Nah, suara kicauan burung Dicaeum hirundinaceum yang dipanggil dalam bahasa latin ini terdengar lumayan nyaring dan tidak terlalu melengking. Volume kicauannya tergolong agak tinggi dengan tempo yang lumayan rapat. Hanya saja, corak kicauannya berupa cicitan yang iramanya tidak beraturan dilakukan secara terus-menerus dengan durasi cukup lama hingga sekitar satu menitan.

Begitulah ulasan seputar burung Cabai Benalu yang corak warnanya cukup mencolok dengan suara kicauan yang lumayan nyaring. Akan tetapi, dengan mengetahui bahwa area persebarannya yang hanya tersebar dibagian kepuluan timur Indonesia tentunya akan sulit bagi kita untuk memeliharanya. Maka jika tertarik dengan suara kicauan maka dapat mencarinya di internet. Terimakasih.

Referensi Tulisan:
http://www.kutilang.or.id/2012/04/19/cabai-benalu/
https://www.hbw.com/species/mistletoebird-dicaeum-hirundinaceum

Referensi Gambar:
https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Dicaeum_hirundinaceum_-near_Lake_Ginninderra,_Canberra,_Australia_-male-8_(1).jpg

4 comments

  1. Kalau dikembangbiakan di pulau sumatera bisa gak gan??

    ReplyDelete
    Replies
    1. kurang tahu gan, tapi kalau ada yang mencobanya mungkin saja bisa.

      Delete
  2. Dulu di daerahku burung ini cukup banyak sekali, sering maen2 di pager2 rumah (maklum hidup di desa pagernya pake taneman... hiks...) sekarang udah jarang sekali kelihatan...

    ReplyDelete
    Replies
    1. ia mas, biasanya kalau terbang sering bareng sama kawanannya

      Delete