Friday, May 4, 2018

Cipoh Kacat, Si Burung Ocehan Mungil yang Bersuara Merdu

Berbicara tentang burung Cipoh Kacat mungkin hampir sebagian besar dari para pembaca sudah mengenal ataupun sedang memeliharanya. Ya, jenis burung Cipoh Kacat memang sudah lama dikenal banyak orang sebagai burung ocehan yang bersuara merdu dan nyaring. Hanya saja, burung Cipoh Kacat yang dipelihara sangat jarang sekali diikutkan dalam perlombaan dan lebih sering dijadikan burung peliharaan di rumah. Walaupun demikian, karakternya juga tergolong cukup liar dan aktif sehingga agak sulit dijinakkan sebagai burung ocehan. Untuk itu pada tulisan ini coba menguliknya lebih jauh lagi termasuk kehidupannya di alam liar.

Burung Cipoh Kacat merupakan salah satu dari dua jenis burung Cipoh yang tersebar di wilayah hutan Indonesia. Penyebarannya di Indonesia tergolong cukup luas mulai dari di Sumatera, Pulau Nias, Bangka, Kalimantan, Jawa, dan Bali. Walaupun demikian, keberadannya juga terdapat diberbagai negara yang meliputi di Nepal, Bangladesh, India, Sri Lanka, Tiongkok, Myanmar, Thailand, Filipina, dan Malaysia. Luasnya area persebaran burung Cipoh Kacat tak terlepas dari jumlah sub-spesiesnya yang lumayan banyak hingga mencapai sebelas jenis.
Burung Cipoh Kacat
Disamping itu saat berada di alam liar biasanya tersebar merata baik di dataran rendah sampai perbukitan dan pegunungan dengan ketinggian mencapai 1000 meter dpl. Area alam liar yang ditinggalinya juga cukup beragam mulai dari hutan sekunder, hutan terbuka, hutan mangrove, dan taman perkotaan yang masih ada pepohonan. Kebiasannya saat mencari makanan dilakukan sendirian ataupun berpasangan dengan melompat-lompat di antara cabang pohon kecil. Jenis makanan yang disantapnya pun lumayan bervariasi baik itu semut, kumbang, laba-laba, kroto (telur serangga), ulat, dan biji-bijian yang banyak terdapat di alam liar. Masa berkembangbiak yang dijalaninya umumnya berlangsung sekitar bulan Maret hingga Juni dengan rata-rata jumlah telur sekitar dua butir saja.
Baca juga:
Sedangkan ciri fisik burung Aegithina Tiphia yang menjadi nama latinnya tergolong kecil dengan panjang hanya sekitar 14 cm saja. Dan ciri lainnya dari burung Cipoh Kacat dapat dibaca ulasannya di bawah ini:
  1. Warna hijau zaitun terlihat dibagian atas tubuhnya muai dari mahkota kepala, tengkuk, punggung, sisi sayap, dan ekornya.
  2. Warna putih yang hanya terlihat dibagian sisi pangkal dan tengah sayapnya saja.
  3. Warna hitam juga hanya tampak dibagian keseluruhan sayap dan ekor berupa garis-garis hitam yang agak tebal.
  4. Warna kuning zaitun terdapat dibagian bawah tubuhnya yang meliputi area tenggorokan, dada, perut, hingga ke tunggirnya.
  5. Matanya yang berwarna hitam kecokelatan berukuran sedang dengan sorot yang agak tajam.
  6. Paruhnya yang berwarna hitam berukuran sedang dan terlihat agak tebal.
  7. Lalu kakinya yang berwarna hitam berukuran sedang dengan cakar yang tajam.
Begitu juga ciri suara yang dimiliki burung Cipoh Kacat tergolong cukup merdu dan nyaring. Volume kicauan yang dibunyikannya lumayan tinggi sehingga terdengar cukup melengking di telinga. Suara kicauannya juga bervariasi dengan tempo yang agak cepat dan ada getaran dibagian tengah siulannya. Nada kicauannyayang bervariasi tersebut terdengar seperti: “ciii....poowww.... ciiipooowww” dan “powww’.

Walaupun burung Cipoh Kacat tidak tergolong jenis burung lomba tapi kemerduan suara yang dimilikinya sangat cocok dipakai untuk memaster burung ocehan lainnya. Selain itu, saat burung Cipoh Kacat masih muda juga bisa dilatih menggunakan suara kicauan burung lain agar lebih bervariasi dan terdengar semakin lantang. Untuk itu, bagi Anda yang tertarik dengan burung Cipoh Kacat maka tak ada salahnya memeliharanya dengan mencarinya di pasar burung ocehan. Hanya saja, yang menjadi persoalan dalam perawatannya terkait dengan karakternya yang liar dan lumayan sulit untuk dijinakkan. Selamat mencoba.

Referensi Tulisan:
1. http://www.kutilang.or.id/2012/11/11/cipoh-kacat/
2. http://bio.undip.ac.id/sbw/spesies/sp_cipoh_kacat.htm
3. https://omkicau.com/2017/09/11/cara-merawat-burung-cipoh-agar-rajin-berbunyi/

Referensi Gambar:
https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Common_Iora_(Aegithina_tiphia)_-_Flickr_-_Lip_Kee.jpg

4 comments

  1. Dulu hafal nama nama burung, sekarang hampir lupa semenjak merantau dan udah gak main di kebun lagi

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehe sering-sering mampir kemari mas, biar kembali bisa hapal nama-nama brung ocehan.

      Delete
  2. Wah,,,, mas satria ternyata penggemar burung. kalau saya suka denger suara burung saja di pagi hari, kebetulan tinggal di kampung.

    ReplyDelete
    Replies
    1. disekitar rumah saya juga banyak burung kicauan mas, tiap pagi dan sore selalu riuh suaranya yang melengking.

      Delete