Sunday, May 6, 2018

ANALISIS PASAR KONSUMEN (Marketing Skill)

A. PENGERTIAN PASAR DAN PASAR KONSUMEN
Pasar adalah tempat bertemunya calon penjual dan calon pembeli barang ataupun jasa. Dalam pasar terdiri dari semua pelanggan potensial yang mempunyai kebutuhan atau keinginan tertentu yang mungkin bersedia dan mampu melibatkan diri dalam suatu pertukaran guna memuaskan kebutuhan dan keingingan tersebut. Dan pasar menurut jenisnya dapat dibedakan menjadi  pasar menurut wujud, menurut barang yang diperjualbelikan, menurut hari, menurut luas jangkauannya dan menurut caa transaksinya. Pasar menurut wujud yaitu pasar nyata dan pasar abstrak. Pasar menurut barang yang diperjualbelikan yaitu pasar hewan, pasar sayur, pasar buah, pasar ikan dan daging, serta pasar loak. Pasar menurut hari misalnya disebut pasar senen, pasar rebo, dan lain sebagainya. Pasar menurut luas jangkauannya yaitu pasar lokal, pasar daerah, pasar nasional dan pasra internasional. Pasar menurut cara transaksinya dibedakan menjadi pasar modern dan pasar tradisional.

Pemasaran dapat didefenisikan sebagai suatu telaah terhadap aliran produk secara fisis dan ekonomik, dari produsen melalui pedagang perantara ke konsumen. Pemasaran melibatkan banyak kegiatan yang berbeda, yang menambah nilai produk pada saat produk bergerak melalui sistem tersebut.

Menurut Kotler bahwa pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan serta inginkan melalui penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain . Dan bagi Soekartawi menuturkan sebuah konsep pemasaran yang diartikannya bahwa produk yang dihasilkan harus berorientasi pada kebutuhan konsumen. Karena selera dan kebutuhan konsumen terus berubah, maka macam dan kualitas produk perlu pembaharuan sehingga muncul pengertian baru dalam konsep pemasaran, yaitu konsep pemasaran strategis dan konsep pemasaran kemasyarakatan. Pada konsep pemasaran starategis, konsumen individu bukan satu-satunya sasaran. Sedangkan pada konsep pemasaran kemasyarakatan, bukan saja kebutuhan pasar yang dipenuhi, tetapi juga upaya bagaimana mempertahankan dan meningkatkan kemakmuran konsumen dan masyarakat. Dalam mendesain konsep pemasaran, peranan konsumen, masyarakat dan lingkungan perlu mendapatkan perhatian khusus. Ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam mendesain konsep pemasaran, yaitu:
a. Identifikasi keingingan konsumen
b. Identifikasi terhadap produk yang dipasarkan
c. Identifikasi konsumen, sekaligus menciptakan dan membina konsumen.

Dan juga dalam pemasaran terdapat istilah bauran pemasaran yang meliputi produk, price, place dan promotion. Yang pembahasannya satu demi satu adalah sebagai berikut :

  • Produk, kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan kepada pasar sasaran, yang harus memerhatikan cutomer needs and wants (keingingan dan kebutuhan konsumen).
  • Price (harga), jumlah uang yang harus dibayar oleh pelanggan untuk memperoleh produk, dengan memerhatikan cost to the customer (biaya yang ditanggung konsumen).
  • Place (distribusi), aktivitas perusahaan untuk membuat produk tersedia bagi konsumen sasaran, dengan memperhitungkan convenience (kemudahan akses) konsumen.
  • Promotion (promosi), adalah aktivitas yang mengomunikasikan keunggulan produk dan membujuk konsumen sasaran untuk membelinya, dengan melakukan communication (komunikasi) pada konsumen.

Sedangkan untuk pasar konsumen maknanya adalah semua individu dan rumah tangga yang membeli atau mendapatkan barang atau jasa untuk konsumsi pribadi atau barang/jasa yang dibeli tersebut tidak dimaksudkan untuk dijual. Prilaku pasar konsumen dan barang yang dibeli konsumen perlu dipahami sebelum rencana pemasaran dapat dikembangkan. Pasar konsumen membeli barang-barang dan jasa untuk konsumsi pribadi. Pasar konsumen adalah sasaran akhir, dan untuk itulah kegiatan ekonomi dilakukan. Pasar terdiri dari beberapa bagian, seperti konsumen orang kulit hitam, konsumen orang dewasa muda, dan konsumen yang sudah berusia lanjut. Dalam menganalisis pasar konsumen, beberapa faktor perlu dipahami, yaitu penghuni sasaran, tujuan pembeli, organisasi operasi, kesempatan, dan tempat penjualan.

Prilaku konsumen menurut Engel adalah sebagai tindakan yang terlibat secara langsung dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan ini. Sedangkan menurut Schiffman dan Kanuk bahwa perilaku konsumen adalah sebagai perilaku yang diperlihatkan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan menghabiskan produk dan jasa yang diharapkan akan memuaskan kebutuhan.

B. FAKTOR-FAKTOR PRILAKU KONSUMEN
Faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen
1. Faktor budaya

  • Budaya adalah serangkaian nilai, persepsi, keinginan, dan prilaku dasar yang dipelajari oleh anggota masyarakat dari keluarga dan instansi penting lain.
  • Sub-budaya adalah kelompok orang yang memiliki sistem nilai yang sama berdasarkan pengalaman dan situasi kehidupan yang serupa
  • Kelas sosial: pembagian kelompok masyarakat yang relatif permanen dan relatif teratur dimana anggota memiliki nilai, minat dan perilaku yang serupa.

2. Faktor sosial

  • Kelompok yang terdiri dari semua kelompok yang memiliki pengaruh langsung (tatap muka) atau tidak langsung terhadap sikap atau prilaku seseorang tersebut.
  • Keluarga
  • Peran dan status. Peran terdiri dari sejumlah aktivitas yang diharapkan untuk dilakukan menurut-orang-orang disekitarnya, tiap peran membawa status yang menggambarkan penghargaan umum terhadap peran tersebut oleh masyarakat.

3. Faktor pribadi

  • Umur dan tata siklus hidup
  • Pekerjaan
  • Situasi ekonomi
  • Gaya hidup adalah pola hidup seseorang yang tergambarkan pada aktivitas, interest, dan opinion orang tersebut
  • Kepribadian dan konsep diri (kepribadian, sikologis yang mebedakan seseorang yang menghasilkan tanggapan secara konsisten dan terus-menerus terhadap lingkungan. Konsep diri adalah kepemilikan seseorang dapat menyumbang dan mencerminkan ke identitas diri mereka.

4. Faktor psikologis

  • Motivasi adalah kebutuhan yang mendorong seseorang secara kuat mencari kepuasan atas kebutuhan tersebut
  • Persepsi, proses bagaimana menyeleksi, mengatur, dan menginterpretasikan informasi guna membentuk gambaran yang berarti
  • Pembelajaran, meliputi perubahan prilaku seseorang karena pengalaman
  • Keyakinan dan sikap (keyakinan pemikiran deskriptif yang dipertahankan seseorang mengenai sesuatu. Sikap merupakan evaluasi perasaan dan kecendrungan yang konsisten atas suka atau tidak seseorang terhadap suatu objek atau ide.

Prilaku konsumen menyoroti prilaku individu dan rumah tangga, menyangkut suatu proses keputusan sebelum pembelian serta tindakan dalam memperoleh, memakai, mengkonsumsi dan menghabiskan produk. Mengetahui prilaku konsumen meliputi perilaku yang dapat diamati seperti jumlah yang dibelanjakan, kapan, dengan siapa, oleh siapa dan bagaimana barang yang sudah dibeli dikonsumsi. Juga termasuk variabel yang tidak dapat diamati seeperti nilai yang dimiliki konsumen, kebutuhan pribadi, persepsi, bagaimana mereka mengevaluasi alternatif dan apa yang mereka rasakan tentang kepemilikan dan penggunaan produk yang bermacam-macam. Karena prilaku konsumen adalah bagian dari prilaku manusia.

Peran pembelian
Untuk pemasar sangat perlu untuk mengetahui siapa yang terlibat dalam keputusan membeli dan peranan apa yang diikuti oleh setiap orang. Terdapat lima peranan yang mengambil keputusan dalam pembelian terhadap barang atau jasa yang sebagai berikut:
  • Initiator (inisiator), adalah orang yang pertama kali untuk menyarankan kepada orang lain yang ingin membeli agar bersedia membeli produk barang atau jasa.
  • Influencer (pemberi pengaruh), adalah orang yang mempunyai nasehat atau semacam saran yang bisa mempengaruhi keputusan membeli.
  • Decider (pengambil keputusan), orang yang mempunyai keputusan untuk semua bentuk komponen keputusan pembelian, berupa membeli atau tidak, apa yang harus dibeli, bagaimana cara untuk membelinya, atau dimana tempatnya.
  • Buyer (pembeli), adalah orang yang secara nyata melakukan pembelian sebenarnya.
  • User (pengguna), adalah orang yang menggunakan atau bisa disebut memanfaatkan produk barang atau jasa yang sebelumnya ditawarkan padanya dan akhirnya dibelinya. 


Segmentasi pasar konsumen
Segmentasi pasar konsumen dapat dilihat dari beberapa bagian yang di antaranya adalah :
1. Segmentasi pasar konsumen dapat dilihat dari sisi geografi yang mana akan menunjukkan pembagian pasar yang menjadi unit-unit geografis yang berbeda. Misalnya adalah wilayah, negara, negara bagian, provinsi, kota, dan kepulauan.

2. Selain itu ada juga segmentasi demografis yang mana pengertiannya adalah pengelompokan pasar berdasarkan variabel-variabel pendapatan, jenis kelamin, pendidikan, jumlah penduduk, usia, ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, pekerjaan, agama, ras, generasi, kewarganegaraan dan kelas sosial.

3. Ada juga segmentasi psikografi yang mana melakukan pengelompokan pasar ke dalam variabel gaya hidup, nilai dan kepribadian. Gaya hidup ditunjukkan oleh orang-orang menonjol dari suatu kelas sosial. Minat terhadap suatu produk dipengaruhi oleh gaya hidup sehingga otomatis barang yang dibeli oleh orang-orang tersebut juga berperan menunjukkan gaya hidupnya. Perusahaan yang memproduksi kendaraan, kosmetik, rokok, pakaian, minuman,dan perabot rumah tangga selalu mencari peluang dalam segmentasi gaya hidup

4. Segmentasi prilaku melakukan pembagian kelompok berdasarkan status pemakai, kejadian, tingkat penggunaan, status kesetasian, tahap kesiapan pembeli, sikap. Pasar dapat dikelompokkan enjadi bukan pemakain, bekas pemakai, pemakai potensial, pemakain pertama kali dan pemakai tetap dari suatu produk.

C. METODE ANALISIS
Dalam metode analisis prilaku konsumen terdapat empat analisis, yaitu:
a. Analisis keterlibatan konsumen dan beda antar merek
Metode analisis keterlibatan konsumen digunakan untuk mengukur keterlibatan konsumen dengan desain inventaris keterlibatan. Desain inventaris keterlibatan ini akan menggambarkan keterlibatan konsumen dalam proses pengambilan keputusan pembelian tersebut tinggi atau rendah. Metode analisis beda antar merek dianalisis berdasarkan persepsi kualitas masing-masing merek. Dalam persepsi kualitas terkandung keyakinan performan suatu merek yang diwujudkan dengan penilaian terhadap atribut produk masing-masing merek. Dari dua metode tersebut (keterlibatan konsumen dan beda antar merek) akan dikembangkan model tipe prilaku konsumen.

b. Analisis klaster
Metode analisis ini mengelompokkan entitas (individu atau objek) ke dalam kelompok-kelompok konsumen yang terpisah berdasarkan kesamaan di antara entitas tersebut, kemudian diidentifikasikan.

c. Analisis MDS (multidimension scaling)
Analisis MDS mentransformasi penilaian konsumen tentang kesamaan ataupun preferensi ke dalam jarak pada ruang multidimensi. Posisi setiap objek dapat dilihat dalam peta yang disebut perceptual map sehingga perlu diketahui atribut-atribut yang dipakai untuk memprediksi posisi setiap objek

d. Analisis faktor
Analisis faktor adalah analisis yang mencari hubungan interdependensi antar variabel sehingga mampu mengidentifikasi faktor yang menyusunnya. Tujuan dari analisis faktor adalah untuk mendefinisikan struktur mendasar pada matriks data. Analisis faktor dapat mengidentifikasikan struktur dari hubungan antar variabel-variabel atau responden-responden dengam menguji korelasi antar variabel atau rensponden.

Sedangkan untuk memahami perilaku pembelian konsumen dapat dilakukan melalui beberapa cara, yaitu:
a. Metode introspektif
Melalui tindakan-tindakan diri sendiri sebagai dasar untuk menjelaskan prilaku pembelian konsumen

b. Metode retrospektif
Adalah usaha mengungkapkan tindakan-tindakan yang telah dilakukan oleh pembeli terhadap pembelian produk tertentu waktu lalu. Misalnya dengan meminta pembeli menceritakan sikapnya atas pembelian yang telah dilakukan. Informasi ini akan dapat digunakan untuk melakukan perbaikan apabila produknya mengecewakan atau mempertahankan produk apabila mampu memuaskan konsumen.

c. Metode prospektif
Dengan usaha menanyakan tindakan-tindakan yang akan dilakukan oleh calon pembeli apabila hendak membeli sesuatu pada masa yang akan datang. Dengan demikian akan dapat dipahami sebenarnya produk yang diharapkan oleh calon pembeli. Informasi ini dapat dipakai oleh produsen untuk masukan terhadap rancangan produknya.

d. Metode preskriptif
Adalah dengan menanyakan kepada pembeli, tindakan apa yang seharusnya paling baik dilakukan untuk pembelian tertentu. Informasi ini tidak saja mampu menggali harapan pembeli tetapi juga persoalan yang dihadapi oleh pembeli, yaitu tindakan yang paling baik untuk mengatasi persoalannya.

Studi kasus
Contohnya adalah sebagai berikut ini:
Ada perusahaan yang sudah lama berdiri dan sekarang perkembangan serta pertumbuhannya maju pesat. Perusahaan tersebut memproduksi Handphone yang dalam perjalanannya sudah puluhan type diluncurkannya di pasaran. Market pasar yang disasar oleh perusahaan handpohne tersebut hampir diseluruh dunia dimana hampir tiap type handphone baru yang dikeluarkannya selalu diminati oleh masyarakat yang ingin membelinya. Sehingga akhirnya, saat ini perusahaan handpohne tersebut mengalami pertumbuhan yang pesat dan bisa membuka cabang perusahaannya di negara yang berbeda-beda.
Di samping itu juga, handphone yang dijual oleh perusahaan tersebut berada dikisaran harga yang terjangkau bagi kalangan menengah ke bawah selain juga memproduksi handphone untuk kalangan atas. Tapi pasar dari konsumen yang berbeda strata sosial tersebut sama-sama menggemari handphone tersebut yang terbilang mempunyai kelebihan dibanding handphone dengan merek dan kualitas yang hampir sama.

Analisisnya: 
Berdasarkan faktor prilaku konsumen
1. Faktor Budaya
Melihat dari sisi faktor budaya, masyarakat yang hidup di era globalisasi saat ini baik di negara super maju maupun negara yang berkembang membutuhkan namanya komunikasi jarak jauh untuk menghubungkan mereka agar bisa saling bertukar informasi. Hadinya perusahaan handphone tersebut yang menjual handphone dengan segmentasi pasarnya tidak hanya pada kalangan atas tapi juga ke bawah. Membuat masyarakat yang menganut berbagai kebudayaan dalam satu komunitas  yang disebut negara membutuhkan handphone. Dan menjadi masalah adalah letak kemampuan untuk membeli handphone tersebut.

Tapi perusahaan handphone tersebut melakukan pemasaran dengan mengajak masyarakat untuk membeli handphone dengan berbagai harga baik murah ataupun mahal dengan tujuan menyatukan perspektif budaya untuk saling berkomunikasi walaupun tidak bertatap muka. Inilah yang sekarang ini dimengerti oleh masyarakat sebagai pasar konsumen yang ingin memanfaatkan handpone mungkin tidak lagi sebatas komuniasi via suara tapi lebih dari itu yakni mengakses internet, mempermudah bisnis, dan lainnya.

2. Faktor Sosial
Sudah begitu banyaknya masyarakat yang mempunyai handpone secara tidak langsung telah mengajak bagian dari masyarakat lainnya untuk memilikinya. Interaksi yang dibangun agar virus pemasaran berjalan sukses adalah masyarakat yang ingin membeli handphone disuguhkan berbagai layanan dari perusahaan handpone dengan memberikan penawaran, diskon, atau hadiah, dan lainnya. Sehingga akhirnya, ikut mempengaruhi komunitas lainnya yang belum memiliki handphone agar mau berbelanja. Dan inilah bagian dari interaksi yang mempengaruhi baik mengajak secara langsung maupun berdasarkan ketertarikan.

3. Faktor Pribadi
Melihat bahwa perusahaan handpone tersebut melakukan pemasaran produknya dengan mematok harga mulai dari yang murah hingga yang paling mahal. Secara tidak langsung ini memengaruhi keinginan pribadi masyarakat untuk membeli handpone dengan takaran kebutuhannya, status pekejaannya, dan kemapanan ekonominya. Bila ada masyarakat yang bekerja dengan gaji sekitar 2 juta per bulannya maka kemungkinan hape yang bisa dimilikinya tak lebih dari 1,3 sampai 1,5. Tentu beda halnya dengan yang bergaji gedek maka kemampuannya untuk membeli handphone pun bisa mencapai harga puluhan juta karena uangnya masih tetap berlebih.

Rereferensi Tulisan:

  • Sofiyanto, Hufron dan Edi Sumadi Sadikin. Mengasah Kemampuan Ekonomi. Bandung, Citra Praya: 2007.
  • Suyanto,  M.. Marketing Strategy Top Brand Indonesia. Yogyakarta: Andi: 2007. 

2 comments

  1. Terimakasih Mas, cocok dijadikakn referensi bagi artikel bisnis yang mau saya coba garap.

    ReplyDelete
    Replies
    1. ia mas,sama-sama, artikel ini makalah waktu saya kuliah dulu.

      Delete