Jenis burung Poksai Genting termasuk salah satu jenis burung ocehan yang sudah lama dikenal para penghobies di tanah air. Orang-orang yang mengenalnya bukan hanya dikarenakan suara kicauannya yang nyaring tapi juga corak warna bulunya yang tergolong indah dengan warna yang bervariasi. Selain itu, ukuran tubuhnya juga cukup proporsional yang tidak besar dan tidak pula terlalu kecil. Sehingga burung Poksai Genting cukup digemari para penghobies yang sering dijadikan sebagai burung masteran untuk burung ocehan lainnya. Untuk itu agar para pembaca sekalian dapat mengenal burung Poksai Genting lebih jauh lagi maka penulis pun coba menggali segala informasinya dengan dituliskan dalam artikel ini.
Ya, burung Poksai Genting adalah jenis burung ocehan yang daerah persebarannya hanya terdapat dibeberapa negara di kawasan Asia Tenggara saja. Negara-negara yang hutannya di huni burung Poksai ini tidak lah banyak seperti Thailand, Malaysia, dan Indonesia. Di negara kita populasinya mendiami area hutan di Pulau Kalimantan dan Sumatera saja. Selain itu, di alam liar biasanya penyebarannya terfokus di area dataran tinggi dengan rentang ketinggian antara 700 sampai 2000 meter di atas permukaan laut. Jenis hutan yang dijadikannya tempat tinggal umumnya ialah hutan pegunungan, area pinggir hutan, hutan sekunder, dan perkebunan milik masyarakat.
Kehidupan burung Poksai Genting di alam liar biasanya bersama kawanannya yang lain dengan jumlah sekitar lima ekor dalam satu kelompok. Sewaktu mencari makanan seringnya mengunjungi pepohonan yang pendek sambil mengeluarkan kicauannya. Jenis makanan yang setiap hari dicarinya tergolong beragam mulai dari serangga kecil, siput atau keong, buah-buahan, dan biji-bijian yang banyak terdapat di hutan. Selain itu, sarang yang dibentuk indukannya biasanya berbentuk mangkuk yang tidak terlalu dalam. Waktu berkembangbiak bagi burung Poksai Genting seringnya berlangsung cukup singkat yang terjadi di bulan Februari dan Maret saja dengan jumlah telur yang dierami indukan sekitar dua butir.
Adapun ciri fisik burung yang bernama latin Garrulax Mitratus ini tampak berukuran sedang dengan panjang sekitar 23 cm. Selain itu, untuk mengetahui ciri lainnya dari burung Poksai Genting maka bisa membaca uraiannya di bawah ini:
Sedangkan suara kicauan burung Poksai Genting ini terdengar nyaring dengan volume yang tidak terlalu tinggi. Suara kicauannya bertempo sedang dengan nada yang pendek-pendek. Sekilas bunyi kicauannya terdengar seperti suara siulan yang berirama naik turun secara beraturan. Lalu bunyi kicauannya berirama seperti: “ker-kewiit” yang dilakukan secara terus-menerus.
Begitulah ulasan terkait dengan burung Poksai Genting yang juga dipanggil dengan nama burung Poksai Mandarin di antara para penghobies nya. Untuk itu dengan dituliskan artikel ini semoga dapat menambah wawasan kita terkait ragam jenis burung ocehan yang ternyata sangat banyak jumlahnya. Dan bagi Anda yang tertarik dengan burung Poksai Genting dapat mencarinya di pasar burung ocehan yang ada disekitar kota Anda. Thanks.
Referensi Tulisan:
http://www.kutilang.or.id/2014/05/05/poksai-genting/
Referensi Gambar:
https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Garrulax_mitratus.jpg
Ya, burung Poksai Genting adalah jenis burung ocehan yang daerah persebarannya hanya terdapat dibeberapa negara di kawasan Asia Tenggara saja. Negara-negara yang hutannya di huni burung Poksai ini tidak lah banyak seperti Thailand, Malaysia, dan Indonesia. Di negara kita populasinya mendiami area hutan di Pulau Kalimantan dan Sumatera saja. Selain itu, di alam liar biasanya penyebarannya terfokus di area dataran tinggi dengan rentang ketinggian antara 700 sampai 2000 meter di atas permukaan laut. Jenis hutan yang dijadikannya tempat tinggal umumnya ialah hutan pegunungan, area pinggir hutan, hutan sekunder, dan perkebunan milik masyarakat.
Kehidupan burung Poksai Genting di alam liar biasanya bersama kawanannya yang lain dengan jumlah sekitar lima ekor dalam satu kelompok. Sewaktu mencari makanan seringnya mengunjungi pepohonan yang pendek sambil mengeluarkan kicauannya. Jenis makanan yang setiap hari dicarinya tergolong beragam mulai dari serangga kecil, siput atau keong, buah-buahan, dan biji-bijian yang banyak terdapat di hutan. Selain itu, sarang yang dibentuk indukannya biasanya berbentuk mangkuk yang tidak terlalu dalam. Waktu berkembangbiak bagi burung Poksai Genting seringnya berlangsung cukup singkat yang terjadi di bulan Februari dan Maret saja dengan jumlah telur yang dierami indukan sekitar dua butir.
Gambar: Burung Poksai Genting |
- Pada bagian depan wajah dan mahkota kepalanya tampak berwarna cokelat berangan tua.
- Tampak juga warna abu-abu kehitaman yang hampir menutupi sebagian besar badannya mulai dari tengkuk, pungung, sayap, tenggorokan, dada, perut, dan ekornya.
- Disekitaran area sayapnya tersapu warna putih cerah dengan bentuk garis-garis secara horizontal.
- Dibagian area belakang perut dan tunggirnya tampak berwarna cokelat berangan tua.
- Iris matanya berwarna putih cerah dan bagian pupilnya berwarna hitam pekat.
- Paruhnya berwarna kuning tua dengan bentuk agak panjang dan tebal.
- Kakinya berukuran agak panjang yang cukup tebal dengan warna mirip seperti paruhnya.
Sedangkan suara kicauan burung Poksai Genting ini terdengar nyaring dengan volume yang tidak terlalu tinggi. Suara kicauannya bertempo sedang dengan nada yang pendek-pendek. Sekilas bunyi kicauannya terdengar seperti suara siulan yang berirama naik turun secara beraturan. Lalu bunyi kicauannya berirama seperti: “ker-kewiit” yang dilakukan secara terus-menerus.
Begitulah ulasan terkait dengan burung Poksai Genting yang juga dipanggil dengan nama burung Poksai Mandarin di antara para penghobies nya. Untuk itu dengan dituliskan artikel ini semoga dapat menambah wawasan kita terkait ragam jenis burung ocehan yang ternyata sangat banyak jumlahnya. Dan bagi Anda yang tertarik dengan burung Poksai Genting dapat mencarinya di pasar burung ocehan yang ada disekitar kota Anda. Thanks.
Referensi Tulisan:
http://www.kutilang.or.id/2014/05/05/poksai-genting/
Referensi Gambar:
https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Garrulax_mitratus.jpg
0 komentar:
Post a Comment