Wednesday, December 6, 2017

Cabai Gunung, Si Burung Mungil Yang Bersuara Merdu

Jenis burung Cabai termasuk salah satu jenis burung ocehan yang memiliki suara merdu dan bervariasi. Banyak di antara para penghobies yang memanfaatkan suara kicauan jenis burung Cabai untuk memaster burung ocehan nya agar kicauannya semakin bervariasi dan terdengar nyaring. Selain itu, keberadaan jenis burung Cabai di hutan Indonesia tergolong beragam dan beberapa di antaranya termasuk burung endemik yang penyebarannya hanya ada di wilayah hutan kita. Untuk itu pada tulisan ini coba mengulik salah satu dari jenis burung Cabai yang umumnya sudah dikenal para penghobies. Adapun nama burung Cabai tersebut adalah burung Cabai Gunung.

Spesies burung Cabai Gunung merupakan jenis burung kicauan yang ukuran tubuhnya sangatlah kecil dengan panjang hanya sekitar 8 cm saja. Corak warna tubuhnya terdapat perbedaan yang mencolok antara jantan dan betinanya. Pada burung Cabai Gunung jantan berwarna biru kehitaman yang tampak dibagian seluruh atas tubuhnya mulai dari kepala, pipi, tengkuk, punggung, dan sayapnya. Warna kuning tua terlihat dibagian tenggorokan, perut, dan area tunggirnya. Warna merah tua terdapat dibagian dadanya yang menjadi ciri khas burung Cabai Gunung. Lalu disekitar bawah sayap sampai area ekornya berwarna abu-abu kehitaman.
Gambar: Burung Cabai Gunung di alam bebas
Sedangkan untuk burung Cabai Gunung betina lebih berwarna agak kusam dengan cokelat keabu-abuan. Warna tersebut terlihat dibagian hampir seluruh tubuhnya mulai dari atas kepala, pungung, tenggorokan, dan perutnya. Pada bagian seluruh sayap dan ekornya terlihat berwarna hitam kusam. Selain itu, antara jantan dan betinanya memiliki ukuran mata yang sama dengan bentuk bulat dan berwarna hitam. Paruhnya yang berukuran sedang tampak tidak terlalu tebal dan berwarna hitam pekat.
Baca juga:
Adapun penyebaran burung yang bernama latin Dicaeum Sanguinolentum hanya terdapat di wilayah Indonesia dan Timor Leste saja. Keberadaannya di hutan Indonesia mendiami beberapa pulau besar dan kecil mulai dari Sumatera bagian selatan, Jawa, Bali, Pulau Sumba, Flores, dan Pulau Timor. Selain itu, area yang menjadi tempat tinggalnya hanya berada di sekitaran dataran tinggi dengan ketinggian mencapai 2400 meter di atas permukaan laut. Jenis hutan yang ditinggalinya di area pegunungan pun biasanya mendiami semak belukar, hutan, pinggiran hutan, dan perbukitan. Jenis makanan yang sering disantapnya di alam liar tidak hanya berupa nektar yang disedot dari sari bunga yang sedang mekar tapi juga memakan buah-buahan dan serangga berukuran kecil termasuk larva.

Disamping itu, suara kicauan burung Cabai Gunung terdengar nyaring dan agak melengking dengan volume yang tinggi. Tempo kicauannya termasuk cukup rapat dengan nada yang agak tinggi dan terdengar lumayan tajam. Selain itu, bunyi nada kicauannya tergolong bervariasi dengan nada seperti “ciittt... ciittt... cittt” dan “cukk... cukkk.... twitt” serta “tikkk... tiikkk.. tiikk”. Suara burung Cabai Gunung yang melengking tersebut seringnya dimanfaatkan untuk memancing burung lain agar rajin berkicau. Dan juga, terkadang dijadikan sebagai suara masteran untuk burung ocehan yang sedang belajar atau ingin mempertajam suara kicauannya. Karenanya, bagi Anda yang tertarik dengan buruung Cabai Gunung mungkin akan kesulitan memperolehnya mengingat lokasi habitatnya hanya berada di area pegunungan. Akan tetapi Anda dapat menyimpan audio suaranya yang banyak terdapat di internet. Terimakasih.

Referensi Tulisan:
http://www.kutilang.or.id/2012/04/22/cabai-gunung/
http://omkicau.com/2014/11/24/cabai-gunung-burung-kecil-dengan-suara-kicauan-tajam

Referensi Gambar:
https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Blood-breasted_Flowerpecker-_male_(Dicaeum_sanguinolentum).jpg

0 komentar:

Post a Comment