Monday, September 18, 2017

Cikrak Muda, Si Burung Endemik yang Bertubuh Mungil

Berbicara tentang burung kicauan endemik yang bertubuh kecil atau mungil mungkin jumlahnya cukup banyak di tanah air. Tapi hanya sedikit dari jenis burung kicauan tersebut yang dikenal luas oleh masyarakat untuk dipelihara maupun diikutkan dalam kontes burung ocehan. Padahal suara kicauan burung endemik yang bertubuh mungil tak kalah merdu dibanding jenis burung ocehan yang umum dipelihara. Untuk itu pada tulisan ini coba mengenalkan tentang salah satu jenis burung ocehan endemik yang bertubuh mungil agar semakin dikenal luas oleh para penghobies. Adapun nama burung tersebut adalah burung Cikrak Muda.

Burung Cikrak Muda memiliki ukuran tubuh yang cukup kecil dengan panjang hanya sekitar 10 cm saja. Warna fisiknya terdiri dari empat jenis warna yakni hijau zaitun, cokelat berangan, putih, dan kuning. Warna hijau zaitun tampak menutupi tubuh dibagian atas mulai dari sayap, punggung, dan ekornya. Warna cokelat berangan terlihat dibagian seluruh kepala mulai dari atas kepala, pipi, tengkuk, dan tenggorokannya. Warna putih terlihat jelas dibagian bawah tubuhnya mulai dari dada, perut, dan tunggirnya. Sedangkan warna kuning tampak sedikit dibagian tengah sayap yang membentuk pola garis yang agak panjang.
Gambar: Burung Cikrak Muda
Ciri lainnya yang bisa dikenali dari burung Cikrak Muda adalah tubuh bagian bawahnya yang tampak agak menggelembung. Selain itu, bulu dibagian atas kepalanya bisa berdiri saat hendak mengeluarkan kicauan atau sewaktu ingin terbang. Bola matanya berukuran cukup besar dengan warna hitam pekat dan iris yang mengitari matanya terlihat berwarna putih. Paruhnya berukuran pendek dan agak tebal atau besar dengan warna kuning tua. Adapun saat burung Cikrak Muda mencari makanan biasanya berbentuk serangga kecil seperti jangkrik, ulat kupu-kupu, tempayak, dan telur serangga.

Penyebaran burung yang bernama latin Seicercus Grammiceps terdapat dibeberapa pulau besar yang ada di Indonesia yakni Sumatera, Jawa, dan Bali. Keberadaannya di alam liar biasanya menghuni hutan yang berada di area pegunungan dengan ketinggian hingga mencapai 2500 meter di atas permukaan laut. Selain itu, burung Cikrak Muda mendiami hutan lebat seperti hutan primer dan sekunder yang masih ditumbuhi banyak pepohonan dan jauh dari pemukiman masyarakat. Ketika musim berbiak tiba yang terjadi pada hampir sepanjang tahun kecuali di bulan Oktober sampai Desember biasanya si betina mampu mengerami telur hingga mencapai 3 butir. Telur-telur yang dierami tersebut diletakkan pada sarang yang terbuat dari akar, lumut, dan dedaunan kering.
Baca juga:
Adapun bunyi kicauan burung Cikrak Muda tergolong cukup merdu dan bervolume cukup keras. Kicauannya terdengar agak melengking dan nyaring dengan sedikit ada desiran dibagian pertengahan nada. Bunyi nada kicauan burung Cikrak Muda terdengar seperti “cii...cii...ciii” dengan bunyi desirannya berupa “trrrr”. Nada kicauan tersebut dibunyikan secara terus menerus secara bergantian dan terdengar tidak terlalu monoton.

Yup, demikianlah ulasan tentang burung Cikrak Muda yang belum terlalu dikenal luas oleh para pecinta burung ocehan. Dengan membaca artikel ini sampai tuntas dapat menambah wawasan kita sekalian seputar burung ocehan yang banyak hidup di alam. Selain itu, bila Anda tertarik untuk memelihara burung Cikrak Muda mungkin agak kesulitan memperolehnya di pasar burung. Karenanya, bisa menyimpan audio rekaman suaranya yang banyak terdapat di internet untuk dikoleksi atau dijadikan suara masteran bagi burung ocehan Anda di rumah. Okey.

Sumber Tulisan:
1. http://www.kutilang.or.id/2012/02/09/cikrak-muda/
2. http://bio.undip.ac.id/sbw/spesies/sp_cikrak_muda.htm

Sumber Gambar:
http://orientalbirdimages.org/birdimages.php?action=birdspecies&Bird_ID=1860&Bird_Image_ID=64478

2 comments