Burung ocehan yang populer di tengah-tengah masyarakat terbilang sedikit dibandingkan dengan jumlah jenis burung yang bersuara merdu yang lumayan banyak. Hal ini terlihat dari jenis burung kicauan yang lazim dipelihara dan diikutkan dalam perlombaan hanya sekitar burung Murai Batu, Pleci, Anis Merah, Kenari, dan Kacer. Sedangkan jenis burung kicauan lainnya seringnya dijadikan burung pemaster bagi burung kicauan untuk diikutkan perlombaan. Padahal jenis burung ocehan yang kalah pamor tersebut juga mempunyai suara kicauan yang sebanding dengan burung kicauan yang banyak dipelihara. Salah satunya terjadi pada burung yang bernama Murai Air.
Burung Murai Air secara penampilan dikatakan mirip dengan burung Murai Batu dengan postur tubuh yang sedang dan ekor yang agak panjang. Hanya saja bedanya burung Murai Air tidak berwarna hitam dan oranye seperti Murai Batu. Warna bulu burung Murai Air didominasi hitam keabu-abuan hampir menutupi seluruh tubuhnya. Terdapat warna putih terang dekat pertengahan kedua sisi sayapnya. Lalu pada bagian bawah tubuhnya tepatnya disisi perut terlihat warna krim kecokelatan. Yang khas dari burung Murai Batu adalah warna matanya yang jarang terdapat pada burung ocehan manapun. Matanya berwarna kemerahan terang dan pupilnya terlihat hitam. Dengan tampilan mata seperti itu terlihat burung Murai Air memang sedikit agak menyeramkan saat dilihat dengan minim cahaya.
Gambar: Burung Murai Air |
Penyebaran burung Murai Air tidak hanya terbatas di hutan Indonesia saja melainkan terdapat diberbagai negara Asia lainnya seperti Tiongkok, Thailand, Malaysia, Laos, Bhutan, Vietnam, dan Nepal. Begitu luasnya daerah tempat hidup burung yang mirip murai batu ini membuatnya dapat hidup di hutan subtropis dan tropis. Selain itu burung ini pun biasanya menetap di hutan primer, sekunder, dan semak belukar yang masih ditumbuhi pepohonan. Luasnya daerah penyebaran tidak hanya mempengaruhi tempat hidupnya melainkan juga namanya pun terdiri dari berbagai macam. Adapun nama-nama yang disematkan kepada burung yang berasal dari keluarga Timaliidae adalah Murai Laut, Murai Besi, Air Mancur, dan Loang Tail Sabia penyebutan namanya dalam bahasa inggris.
Sewaktu hidup di alam liar biasanya burung yang bernama latin Heteropahasia Picaoides ini menyantap aneka jenis serangga kecil dan buah-buahan. Biasanya makanan yang diperolehnya terdapat di permukaan tanah, batang pohon, ataupun pucuk pohon yang terdapat serangga dan buah-buahan kecil. Sewaktu mencari makanan burung Murai Air akan membentuk kelompok yang berisikan 10 ekor untuk menyusuri hutan yang terdapat makanan atau hanya sekedar beristirahat.
Baca juga:
Karakter kicauannya terdengar amat mirip suara air yang mengucur deras dengan diulangi secara terus menerus. Suara yang mirip air mengucur itu dibunyikan dengan tempo yang cukup rapat dan dinyanyikan dalam durasi waktu yang agak lama. Adapun bunyi nada burung Murai Air kurang lebih seperti: “Cerrrr...ceerrr....cerrr” dan “tweettt...tweett...cerrr....ceerr”. Dengan kemampuan kicauan seperti itu dapat dimanfaatkan untuk melatih burung lain dengan melakukan latihan bersama atau mendengarkan bunyi rekaman suaranya saja.
Sekilas tentang perawatannya
Sekilas tentang perawatannya
Walaupun burung Murai Air kurang begitu populer dikalangan para pecinta burung kicauan yang dikarenakan tampilannya yang tampak kurang menarik akan tetapi penting juga diketahui tentang cara merawatnya. Dalam merawat burung Murai Batu perlu diperhatikan pakan yang disantapnya setiap hari. Perlu memberikan variasi makanan dengan tidak hanya mengasih pakan jangkrik tapi menambahkan pakan lainnya seperti voer, kroto, dan ulat hongkong. Begitu pula dengan perawatannya lainnya seperti rutin memandikannya setidaknya 2 kali sehari. Termasuk juga penjemurannya yang sebaiknya jangan dilakukan terlalu panas dengan durasi sekitar 30 – 45 menit saja. Sebab bila burung Murai Air terlalu lama terpapar sinar matahari dapat mengganggu kesehatan dan membuatnya lebih mudah terkena stres.
Sumber Tulisan:
1. https://omkicau.com/2015/06/25/tips-perawatan-murai-air-agar-lebih-rajin-bunyi-untuk-masteran/
2. https://ronggolawe.info/murai-air-sang-pemaster-bersuara-joss/
Sumber Gambar:
1. https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Heterophasia_picaoides-2004-8-21.jpg
0 komentar:
Post a Comment