Monday, January 23, 2017

Mengenal Burung Jalak Putih yang Kian Terancam

Burung endemik Indonesia banyak di antaranya yang hidup dalam ketakutan lantaran keberadaannya yang kian teracam. Terancamnya populasi burung endemik dikarenakan maraknya perburuan untuk diperjualbelikan dengan harga tinggi. Selain itu, tingginya jumlah hutan yang rusak dapat menyebabkan populasi burung endemik pun terus menurun setiap tahunnya. Dari sekian banyaknya jenis burung endemik yang mengalami kepunahan salah satunya dialami dari keluarga burung jalak. Nah, pada kesempatan kali ini penulis mengulas dan menjabarkan mengenai jenis burung jalak tersebut yang nasibnya kian memperihatinkan. Adapun nama burung tersebut adalah burung Jalak Putih.
Spesies burung jalak sudah sangat familiar bagi masyarakat kita karena sifatnya yang mudah beradaptasi dengan jenis hewan lain. Selain itu, bunyi kicauannya pun terdengar merdu dan lantang serta variatif atau beraneka ragam kicauan. Karenanya tak khayal untuk beberapa jenis burung jalak seperti Jalak Suren dan Kerbau terkadang dimanfaatkan untuk memaster burung kicauan. Akan tetapi tidak seperti burung Jalak Putih yang keberadaannya dilindungi oleh undang-undang tentunya dilarang untuk dipelihara sebab populasinya kian menyusut.
Gambar I: Burung Jalak Putih
Burung Jalak Putih yang benama latin Stumus Melanopterus adalah jenis burung jalak yang keberadaannya hanya terdapat dibeberapa daerah di Indonesia. Tepatnya daerah yang menjadi habitat burung yang warna bulunya hampir semua berwarna putih ini adalah Pulau Jawa, Bali, dan Lombok. Selain itu, spesies ini pun mempunyai tiga sub-spesies yang diantaranya bernama laitin Melanopterus, Tricolor, dan Tertius. Sewaktu hidup di hutan biasanya kawanan burung Jalak Putih akan membentuk kelompok kecil untuk mencari makanan berupa nektar bunga, buah-buahan, dan serangga kecil. Bagi burung Jalak Putih yang hidup di hutan Bali terkadang berbaur dengan jenis burung Jalak Bali sebagai ciri sifatnya yang mudah beradaptasi bersama jenis burung atau hewan lainnya.
Baca juga:
Saat memperhatikan ciri fisiknya, kita akan melihat warna putih terang yang menyelimuti hampir keseluruhan tubuhnya. Warna putih tersebut terdapat dibagian atas kepala, tenggorokan, dada, perut, pangkal sayap, punggung, dan bagian atas dekat pangkal ekornya. Sedangkan ada warna hitam yang menutupi bulu dibagian setengah sayapnya, pangkal sampai ujung ekor, dan atas kepalanya yang bercampur warna putih. Terdapat kulit yang tak ditumbuhi bulu apapun dibagin dekat matanya yang berwarna kuning terang. Paruh burung Jalak Putih agak panjang dan kakinya pun berukuran lumayan panjang dengan warna yang mirip seperti paruhnya. Ukuran fisik burung Jalak Putih tergolong sedang yang sekitar 23 cm mulai pangkal paruh sampai ujung ekornya. 

Adapun burung Jalak Putih tergolong jenis burung yang sulit dibedakan antara yang jantan dan betinanya. Akan tetapi dengan memperhatikan secara teliti lagi dapat dipakai untuk membedakan jenis kelaminnya. Umumnya bagi Jalak Putih jantan dapat dilihat dari ukuran fisiknya yang cenderung lebih besar dan panjang dibandingkan betinanya. Warna putih tampak lebih mengkilap dibagian kepala, punggung, dan dadanya. Sewaktu mendengarkan kicauannya terdengar lebih variatif dan nadanya tinggi. Sedangkan bagi burung betina umumnya memperhatikan ukuran tubuhnya yang agak bulat dan tidak setinggi yang jantan. Warna putih yang menutupi bulunya terlihat agak kusam atau sedikit bercampur warna hitam. Saat mendengarka kicauanya terdengar tidak sekencang yang jantan dan variasi kicauannya pun tergolong terbatas. 

Disebutkan bahwa spesies burung Jalak Putih memang tergolong burung yang dilindungi undang-undang keberadaannya. Ini dikarenakan populasinya mengalami penyusutan akibat perdagangan gelap, perburuan liar, dan rusaknya hutan menjadi habitatnya. Akibatnya saat ini kawanan burung Jalak Putih sudah sangat sulit sekali diketemukan di alam liar. Untuk mengembalikan populasinya agar stabil kembali diupayakan dengan menangkarnya di Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA). Sehingga saat burung ini mampu berkembnang biak dapat dilepasliarkan kembali ke habitat aslinya dan tentunya mengedukasi masyarakat agar jangan mengusik burung Jalak Putih termasuk hutan yang menjadi tempat hidupnya.

Sumber Tulisan:
1. http://www.kutilang.or.id/2012/04/25/jalak-putih/
2. https://alamendah.org/2012/01/16/jalak-putih-marak-di-sangkar-langka-di-alam/

Sumber Gambar:
1. https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Acridotheres_(or_Sturnus)_melanopterus_(13004772804).jpg

0 komentar:

Post a Comment