Saturday, December 15, 2018

Sekilas Tentang Burung Kipasan Dada-lurik

Jenis burung Kipasan termasuk salah satu dari ragam jenis burung ocehan yang mempunyai suara kicauan merdu dan nyaring. Kemerduan suara kicauan jenis burung Kipasan terkadang dimanfaatkan untuk melatih burung ocehan lainnya agar kualitas kicauan lebih bagus dan aktif berbunyi. Walaupun demikian, masih belum banyak yang mengenal maupun memelihara jenis burung Kipasan mengingat keberadaannya tersebar merata diberbagai daerah di Indonesia. Untuk itu pada tulisan ini coba mengenalkan salah satu di antaranya agar semakin banyak yang mengetahuinya. Adapun nama burung tersebut adalah burung Kipasan Dada-lurik.

Burung Kipasan Dada-lurik merupakan jenis burung Kipasan yang daerah penyebarannya terdapat di wilayah timur Indonesia. Jangkauan daerah yang menjadi habitat atau rumah bagi burung Kipasan Dada-lurik tergolong lumayan luas yang meliputi kepulauan di sekitar Papua barat, Pulau Papua, pulau-pulau disekitar selat Flores, Kepulauan Lousiade, Pulau Buru, Seram dan Ambon, Kepulauan Watubela, Kepulauan Tayandu dan Kai, daerah timur Sunda Kecil, dan Kepulauan Roti. Selain itu, keberadaan jenis burung Kipasan ini juga terdapat dikawasan hutan Australia.
Burung Kipasan Dada-lurik
Luasnya daerah di wilayah timur Indonesia yang menjadi habitat bagi burung Kipasan Dada-lurik dikarenakan banyak sub-spesiesnya yang mencapai 20 jenis. Kehidupannya di alam liar biasanya tersebar mulai dari dataran rendah sampai perbukitan dengan ketinggian mencapai 1550 meter di atas permukaan laut. Area hutan yang menjadi tempat tinggalnya umumnya berada disekitaran tepian hutan, lahan yang banyak pepohonan, semak belukar, hutan mangrove, dan lahan perkebunan. Kebiasaan burung Kipasan Dada-lurik saat menangkap makanannya berupa serangga dilakukan dengan cara menyergapnya dari atas tenggeran secara tiba-tiba.

Adapun ukuran fisik burung yang bernama latin Rhipidura Rufiventris ini tergolong sedang dengan panjang sekitar 18 cm. Corak warna bulunya hanya terdiri dari tiga jenis warna yakni hitam keabu-abuan, putih, dan kuning kecokelatan. Warna hitam keabu-abuan tampak menutupi hampir sebagian besar tubuhnya mulai dari mahkota kepala, sisi wajah, tengkuk, dada, punggung, sayap, dan ekornya. Warna putih terlihat dibagian atas mata berupa garis alis, area tenggorkan, dada berupa bercak bergaris, dan area bawah ekornya. Lalu warna kuning kecokelat hanya terdapat dibagian perut sampai tunggirnya saja.

Baca juga:

Ciri lainnya yang perlu diketahui dari burung Kipasan Dada-lurik adalah paruhnya yang berwarna hitam dengan ukuran agak sedang dan tampak tebal. Matanya berukuran sedang dengan warna hitam kecokelatan. Sayapnya yang berwarna hitam keabu-abuan berukuran agak sedikit panjang yang mencapai pangkal ekornya. Ekornya berukuran sedang dan terdiri dari beberapa helai bulu yang lebar tapi sangat jarang sekali terlihat dikembangkannya. Kakinya berwarna hitam yang berukuran sedang dan tampak kurus.

Sedangkan ciri kicauan burung Kipasan Dada-lurik terdengar cukup nyaring dengan volume yang agak tinggi. Tempo kicauannya yang dibawakannya tidak terlalu terlalu rapat dengan irama suara yang merdu. Bunyi kicauannya berupa siulan  dengan dua nada yang cukup tinggi dan terkadang dibagian ujungnya agak bergetar. Durasi kicauan lumayan lama yang mencapai hampir satu menitan.

Nah, begitulah ulasan seputar burung Kipasan Dada-lurik yang memiliki habitat di wilayah timur Indonesia. Karenanya dengan dibacanya artikel ini sampai tuntas kiranya dapat menambah wawasan kita seputar ragam jenis burung ocehan yang belum umum dikenal banyak orang. Untuk itu bagi Anda yang tertarik dengan burung Kipasan Dada-lurik maka bisa menyimpan audio suaranya yang ada di internet dan nantinya dapat dipakai untuk memaster burung ocehan peliharaan Anda di rumah. Okey.

Referensi Tulisan:
1. http://www.kutilang.or.id/2013/02/23/kipasan-dada-lurik/
2. https://omkicau.com/2014/10/26/ragam-burung-kipasan-dan-suara-kicauannya/2/

Referensi Gambar:
https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Northern_Fantail_(Rhipidura_rufiventris).02.jpg

0 komentar:

Post a Comment