Sunday, December 16, 2018

Mengulas Lebih Jauh Burung Kipasan Dada-hitam

Bila ditanyakan tentang burung Kipasan Dada-hitam mungkin tidak banyak yang mengenal ataupun pernah melihatnya di alam liar. Hal ini dirasa wajar sebab burung Kipasan Dada-hitam memang tidak seterkenal jenis Kipasan lainnya yang sering dipelihara orang-orang. Selain itu, habitat burung Kipasan ini pun tidak tersebar merata diberbagai daerah melainkan hanya terdapat dibeberapa daerah saja. Untuk itu pada artikel ini coba mengulasnya lebih jauh lagi agar semakin banyak yang mengenalinya.

Burung Kipasan Dada-hitam merupakan salah satu dari ragam jenis burung Kipasan yang terdapat di Indonesia. Penyebarannya hanya terbatas di wilayah timur Indonesia yang meliputi area utara Maluku, Ternate, Bacan, Obi, dan selatan Papua. Selain itu, keberadaannya juga bisa ditemui disekitar negara tetangga seperti Papua Nugini dan Australia. Terbatasnya daerah yang menjadi habitat bagi burung Kipasan Dada-hitam membuatnya tidak banyak dikenali oleh para pecinta burung ocehan.
Burung Kipasan Dada-hitam
Kehidupan burung yang bernama latin Rhipidura Rufifrons ini di alam liar biasanya tersebar merata mulai dari dataran rendah hingga pegunungan dengan ketinggian mencapai 2000 meter di atas permukaan laut. Area hutan yang menjadi tempat tinggalnya pun cukup beragam mulai dari hutan primer, hutan sekunder, hutan mangrove, hutan meranggas, dan area pantai yang terdapat pepohonan. Sewaktu mencari makanan umumnya dengan mendatangi area permukaan tanah hingga tajuk pohon. Jenis makanan yang disantapnya setiap hari berupa serangga kecil yang banyak terdapat di hutan dekat pantai maupun pegunungan.

Baca juga:

Ukuran tubuh burung Kipasan Dada-hitam tidak jauh berbeda dengan jenis Kipasan lainnya yang panjangnya sekitar 17 cm. Corak warna bulunya terdiri dari beberapa jenis warna seperti merah karat, cokelat keabu-abuan, hitam, dan putih. Warna merah karat tampak dibagian depan kepala, punggung belakang, pangkal ekor, dan tunggirnya. Warna cokelat keabu-abuan terlihat menutupi area mahkota kepala, area perut, punggung, dan sayapnya. Warna hitam terdapat disekitaran area sisi wajah, dada, bawah sayap, dan belakang ekornya. Lalu warna putih tampak mencolok di area tenggorokan, dada berupa garis-garis yang mirip sisik, dan pangkal ekornya.

Disamping itu juga, burung Kipasan Dada-hitam memiliki paruh berwarna hitam yang berukuran kecil. Matanya berwarna hitam pekat yang berukuran sedang dan tampak bulat. Sayapnya  berukuran agak panjang yang mencapai area pangkal ekornya. Ekornya berukuran agak panjang yang cukup sering dikembangkan saat mencari makanan atau sedang berkicau yang mirip bentuk kipas. Kakinya yang berwarna hitam kecokelatan berukuran sedang dengan bentuk agak kurus atau kecil.

Adapun ciri kicauan burung yang dalam bahasa Inggris dipanggil Rufous Fantail ini tergolong nyaring dan agak melengking dengan volume yang sedang. Tempo kicauannya tidak terlalu rapat dengan suara bergetar dibagian pangkal kicauan dan diikuti irama melengking. Nada kicauannya terdengar seperti “kikk... kikk... cwitt” yang dibunyikan secara terus-menerus dan durasinya agak panjang yang mencapai hampir satu menit.

Yup, demikianlah ulasan seputar burung Kipasan Dada-hitam yang penyebarannya di Indonesia hanya terbatas dibeberapa daerah saja. Untuk itu dengan membaca artikel ini sampai tuntas kiranya dapat menambah wawasan seputar ragam jenis Kipasan yang populasinya cukup banyak terdapat di Indonesia. Okey.

Referensi Tulisan:
http://www.kutilang.or.id/2015/05/01/kipasan-dada-hitam/

Referensi Gambar:
https://commons.wikimedia.org/wiki/File:Rufous_Fantail2_-_Christopher_Watson.jpg

0 komentar:

Post a Comment