Hujan Yang Merindu
Jatuh air-air suci dari langit memijak bumi
Penanda kerinduan yang dalam pada yang dicintai
Menebar senyum pada yang ditinggal dalam kekeringan
Berharap menjadi perjumpaan yang mengharukan
Antara langit yang tidak melupakan bumi yang kering.
Beranda Sanggar Pelangi, 2014.
Detak Kata
Kata bisa berdetak pada mulut yang mau mengejanya
Merasuki tenggorokan dan tersimpan di hati
Hati yang mengerti mengeja pula kata-kata itu.
Terharu, senang, dan sedih adalah buah kata yang menyentuh hati
Hingga mata tiada lagi bisa berkedip lama.
Beranda Sanggar Pelangi, 2014.
Kota Polusi
Kota polusi adalah lambang kota yang maju
Berisikan debu-debu dari kendaraan dan pabrik-pabrik
Merasuki paru-paru insan yang berkeliar di dalamnya
Apalah daya berkata, polusi itu ibarat santapan saat pagi berpijar.
Beranda Sanggar Pelangi, 2014.
Lampu Mati
Konon saat jaman batu berbicara
Malam itu gelap dan siang itu terang
Orang-orang sibuk menapak jejak hanya pada siang dan malam melelapkan raga.
Tiada lagi itu dijumpai ketika manusia mengeri malam bisa menjadi siang
Penuh cahaya membantu manusia berkarya pada malam tiba
Tapi itu hanya cerita lama
Saat ini, siang adalah terang dan malam menjadi gelap
Tanpa lampu yang meneranginya.
Beranda Sanggar Pelangi 2014.
Beranda Sanggar Pelangi, 2016.
Jatuh air-air suci dari langit memijak bumi
Penanda kerinduan yang dalam pada yang dicintai
Menebar senyum pada yang ditinggal dalam kekeringan
Berharap menjadi perjumpaan yang mengharukan
Antara langit yang tidak melupakan bumi yang kering.
Beranda Sanggar Pelangi, 2014.
Detak Kata
Kata bisa berdetak pada mulut yang mau mengejanya
Merasuki tenggorokan dan tersimpan di hati
Hati yang mengerti mengeja pula kata-kata itu.
Terharu, senang, dan sedih adalah buah kata yang menyentuh hati
Hingga mata tiada lagi bisa berkedip lama.
Beranda Sanggar Pelangi, 2014.
Kota Polusi
Kota polusi adalah lambang kota yang maju
Berisikan debu-debu dari kendaraan dan pabrik-pabrik
Merasuki paru-paru insan yang berkeliar di dalamnya
Apalah daya berkata, polusi itu ibarat santapan saat pagi berpijar.
Beranda Sanggar Pelangi, 2014.
Lampu Mati
Konon saat jaman batu berbicara
Malam itu gelap dan siang itu terang
Orang-orang sibuk menapak jejak hanya pada siang dan malam melelapkan raga.
Tiada lagi itu dijumpai ketika manusia mengeri malam bisa menjadi siang
Penuh cahaya membantu manusia berkarya pada malam tiba
Tapi itu hanya cerita lama
Saat ini, siang adalah terang dan malam menjadi gelap
Tanpa lampu yang meneranginya.
Beranda Sanggar Pelangi 2014.
Hujan
Melihat langit yang tidak lagi biru
dibumbung awan yang hitam
Menjadikan panas pun ikut mengatup dalam
selimut
Angin yang berhembus bersama dengan
gemuruh yang bersahutan
Menandakan sebentar lagi butir-butir air
yang terjun ke bumi
Kala awan yang sudah tidak sanggup
menghitam lagi
Akhirnya menurunkan ribuan tetes
mengempas tanah yang bisu.
Beranda Sanggar Pelangi, 2016.
Banjir
Hujan yang tidak lagi turun sebentar ini
Mengalir tanpa henti memenuhi setiap
ruang yang senggang akan udara
Ketika ruang-ruang itu penuh oleh air
yang dihembuskan langit
Mengisyaratkan agar mencarikan ruang
lagi pada hujan yang terus menetes
Tapi ruang-ruang banyak yang enggan
berbagai dengan hujan itu
Karena ditimpa oleh sampah yang tak
terhingga macamnya
Hingga membuat air itu menjadi meluap
yang menenggelamkan mata kaki ini.
Berada Sanggar Pelangi, 2016.
Akhir Februari
Februari bulan yang penuh dengan kasih
Menebar rindu kepada siapa saja yang
menyadarinya
Rindu-rindu yang disematkan pada hujan
yang turut hadir di bulan ini
Ikut membuat hanyut hati pada lamunan
yang ingin segera bertemu
Dalam waktu yang teramat panjang hingga
februari menutup harinya.
Beranda Sanggar Pelangi, 2016.
Goresan Pena
Pena yang diam tidak pula memberikan
maksudnya
Walaupun ia disandingkan dengan kertas
yang berwarna merah jambu
Tinta pada pena yang diam itu agar dapat
memberikan makna
Mesti diayunkan dengan rasa lembut di
secarik kertas putih polos
Menggoreskan ujung pena pada secarik
kertas putih polos
Goresan itu berasal dari hati yang telah
lama ingin mencurahkan semuanya
Mencurahkan dengan makna yang dapat
dibaca terang-benderang.
0 komentar:
Post a Comment