Di abad milenium ini perkembangan teknologi sudah tidak terbendung lagi dengan arus globalisasi dapat dinikmati siapa saja dan dimana saja seperti tanpa ada jarak yang menjadi pembatas. Ya, dari majunya teknologi yang sudah menjadi kebutuhan pokok bagi kehidupan bermasyarakat dilengkapi pulalah dengan hadirnya jenis-jenis jejaring sosial yang ikut meramaikan prilaku keseharian manusia.
Jejaring sosial bila ditilik dari dampak positifnya maka bisa disimpulkan bahwa orang-orang dapat berkomunikasi dengan orang lain secara mudah dan praktis dengan biaya murah tentunya. Layanan jejaring sosial seperti facebook dan twitter dapat dinikmati dengan akses yang mudah melalui mobile sehingga tak perlu capek melihatnya melalui komputer ataupun laptop. Namun digaris bawahi bahwa dari adanya jejaring sosial sedikit banyaknya telah memberikan dampak negatif yang tak bisa terelakkan oleh siapapun. Dan yang paling nyata menerima dampak negatif tersebut ialah kaum muda. Apabila di survei akun yang paling banyak bertebaran di jejaring sosial dari facebook dan twitter maka bisa ditebak ialah akunnya anak muda yang paling banyak ketimbang akun orang-orang yang sudah berumur di atas 30 tahunan. Inilah menjadi sesuatu kekhawatiran bagi para orang tua terhadap perkembangan otak anak yang bisa saja diracuni hal-hal yang tak patut di tonton dari jejaring sosial.
Gambar: Dampak Negatif Jejaring Sosial |
Efek negatif yang paling sederhana diterima oleh manusia dari jejaring sosial ialah putusnya komunikasi di masyarakat. Dengan asyiknya bermain di jejaring sosial membuat waktu terkuras habis hanya untuk sekedar menuliskan status atapun bermain game sehingga waktu yang dipergunakan untuk bersosialisasi di masyarakat tidak ada lagi. Hal ini sangat membahayakan karena bagaimapun manusia sejatinya ialah makhluk sosial, makhluk yang saling membutuhkan satu sama lain dalam berkehidupan sehingga apabila putusnya komunikasi di lingkungan masyarakat maka setiap orang tidak akan memiliki kepedulian lagi.
Apabila anda rajin melihat berita maka banyaknya bermunculan kasus kejahatan diakibatkan dari penggunaan jejaring sosial yang tanpa kontrol dari orang tua. Kasus-kasusnya ialah maraknya tindak kejahatan penculikan yang dialami kaum perempuan dikarenakan mudahnya percaya untuk diajak kenalan langsung tanpa didampingi oleh orang tua, saudara, ataupun teman.
Kasus lainnya ialah bermunculannya fitur-fitur yang sebenarnya tergolong terlarang untuk dilihat oleh siapapun terutama anak-anak sehingga dari itu akses penggunaan jejaring sosial harus mendapatkan perhatian serius dari orang tua. Hal ini berdampak terhadap pola pikir anak yang akan menyalahi norma-norma agama dan lingkungan sehingga mengganggu masa tumbuh kembang anak di masa kanak-kanak mereka.
Kasus-kasus tersebut tak lepas penyebabnya dari kecanduan yang sudah menggandrungi para manusia terhadap jejaring sosial dan sulit untuk menghentikannya walaupun sesaat. Yang inilah bagi kita untuk bijak menggunakan jejaring sosial seperlunya sehingga tak sampai kepada tingkat kecanduan atau berlebihan dalam menggunakan jejaring sosial. Karena dari kecanduan itulah dampak-dampak negatif itu bermunculan dan merusak sendi-sendi kehidupan bermasyarakat.
Jejaring sosial sejatinya mampu memberikan banyak dampak positif ketimbang dampak negatif jika kita bijak menggunakan ke arah yang positif dan tentunya tidak berlebihan. Dan hemat saya ialah perlunya kontrol orang tua terhadap para anak dalam mengakses internet sehingga keluarga kesayangan kita dapat terlindung dari dampak negatif yang bisa timbul dari jejaring sosial.
Oleh : Satria Dwi Saputro
Gambar:
1. http://akbidibrahimy.ac.id/artikel-149-dampak-facebook-dalam-dunia-kerja.html
0 komentar:
Post a Comment