Saturday, December 28, 2013

Puisi RIndu

Oleh: Satria Dwi Saputro
(buar yang kurindukan)
Sajak rindu yang diurai sederhana
bersama pagi yang menguap dilumbung gembala
mengipas dan mengepak tiada henti
setiap hari memasang rasa dibalik awan-awan yang tebal berjinjit

tidur tiada nyenyak lagi
saat yang jauh entah bagaimana nasibnya
disana ia sedang apa
menanti apa
dan sehat-sehat selalu kah?
bertanya pada padi-padi, sampah-sampah, dan debur ombak sungai menghantam tanah liat

biar menangis itu obat rindu
yang dituangkan saat sedang sendiri memikir yang disana
yang menanti-nanti di balik tangga rumah yang reot
dia pulang! dia pulang! dia pulang!
itu doa-doa yang selalu diucapkan bibir yang sudah kaku

disayat malam yang dingin
menusuk tulang yang tiada terperi menyakitkan
apakah sebegini parahnya diserang penyakit rindu itu?
ya, sabarlah nanti kan dijawab jua
surat dari langit dan ketukan kabar dari bumi yang dipijak langkah.

Related Posts

  • Kumpulan Puisi XII Hilanglah GelapGelap yang begitu hitamPekat hanya menyeruat tanda ketakutanMembuat raga diam terpaku diam bersandarSuar… Read More
  • Kumpulan Puisi XI Hampir MatiSaat malam yang pekat membelengguTersandar orang-orang di halaman ruko yang kosongUntuk beristirahat menghab… Read More
  • Kumpulan Puisi VIII DiamKala kecil masih milik siapa sajaDiajarkan tentang meneguhkan kebenaranMenjunjung sikap jujur yang tak boleh diingk… Read More
  • Kumpulan Puisi X Hambar Tak enak mulut ini menyentuh apa sajaTampak sama dengan rasa yang hambarKarena sakit sedang asyik bermain di tub… Read More
  • Kumpulan Puisi IX GemuruhKaki yang mulai meninggalkan jejak di rumah iniSedang berjalan menyusur dengan penuh asa dan cintaMelewati awan-… Read More

0 komentar:

Post a Comment